Hubungan Fungsi Keluarga dengan Kualitas Hidup Pasca Pensiun pada Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat (PPAD) di Kabupaten Gunungkidul

Latar Belakang: reaksi seseorang dalam menghadapi masa pensiun berbedabeda. Beberapa perubahan yang terjadi ketika masa pensiun datang antara lain perubahan keadaan ekonomi, perubahan status jabatan dan peran, kehilangan aktivitas sosial, dan terkadang timbul perasaan yang tidak berguna atau perasaan kesepian karena tidak bisa bertemu lagi dengan teman-temannya. Kondisi-kondisi seperti inilah yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap kualitas hidup lansia.
Fungsi keluarga pada pensiunan sebagai faktor yang penting diharapkan mampu membantu ketercapaian kualitas hidup pensiunan yang baik.
Tujuan: diketahuinya hubungan antara fungsi keluarga dengan kualitas hidup pasca pensiun pada Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat (PPAD) di Kabupaten Gunungkidul.
Metode: penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional menggunakan cross sectional dengan teknik sampling quota sampling dan jumlah sampel 76 orang. Fungsi keluarga pada pensiunan diukur menggunakan kuesioner APGAR Family, sementara kualitas hidup diukur menggunakan kuesioner WHOQOL-Bref yang telah valid dan reliabel. Analisis data menggunakan Uji Chi-Square.
Hasil: hasil penelitian fungsi keluarga pensiunan adalah 2.6% memiliki disfungsional berat, 50% disfungsional sedang, dan 47.4% keluarga berada pada status fungsional. Sedangkan kualitas hidup pensiunan 44.7% kualitas hidup sedang, sebanyak 52.6% baik, serta 2.6% kualitas hidup sangat baik. Hasil uji Chi-Square nilai p 0,017 (p <0,05) dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,369.
Kesimpulan: terdapat hubungan yang signifikan antara fungsi keluarga dengan kualitas hidup pensiunan di PPAD Kabupaten Gunungkidul dengan keeratan rendah. Semakin fungsional keluarga maka semakin baik kualitas hidup pensiunan.