Hubungan Stres dengan Kejadian Keputihan Pada Remaja Putri di SMA Negeri 1 Kasihan

Latar Belakang: Perubahan-perubahan pada remaja akan terjadi karena hormon reproduksi yang masih belum stabil sehingga remaja perempuan lebih rentan mengalami keputihan. Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sekitar 68% remaja diantaranya pernah mengalami keputihan. Dampak yang terjadi jika kejadian keputihan tidak ditangani adalah stres. Stres sangat berperan dalam menjadi faktor resiko kejadian keputihan.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan stres dengan kejadian keputihan pada remaja putri
Metode: Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan kohort prospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri kelas X di SMA Negeri l Kasihan yang berjumalah 178. Penentuan sampel menggunakan teknik stratified random sampling dengan jumlah sampel 65 responden. pengambilan data dilakukan pada bulan Mei-Juni 2023. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner stres DASS-42
dan kuesioner kejadian keputihan. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan uji Somers’d.
Hasil: Stres pada remaja putri sebagian besar dalam kategori sedang sebanyak 26 responden (40%), kejadian keputihan pada remaja putri sebagian besar dalam kategori keputihan patologis sebanyak 44 responden (67,7%). Hasil statistik uji
Somers’d diperoleh p-value = 0,001 (<0,05) dengan nilai koefisien =0,739.
Kesimpulan: Terdapat hubungan stres dengan kejadian keputihan pada remaja putri di SMA Negeri 1 Kasihan dengan keeratan hubungan antara stres dengan kejadian keputihan adalah kuat.