FAKTOR PENYEBAB KETIDAKTEPATAN KODE CEDERA DAN EXTERNAL CAUSE DI RSU QUEEN LATIFA YOGYAKARTA TAHUN 2023

Latar Belakang: Cedera memiliki tingkat prevalensi sebesar 8,2% tahun 2014. Tingkat kecelakaan semakin tinggi maka pengodean harus disertai dengan external cause dikarenakan sebagai penyebab kematian pada surat sertifikat kematian jika pasien kasus kecelakaan meninggal dan digunakan sebagai indeks penyakit untuk pelaporan rumah sakit. Hasil studi pendahuluan dari 10 sampel berkas rekam medis rawat inap kasus cedera dokter sudah menuliskan diagnosis penyakit dan penyebab luarnya, perawat sudah menuliskan kronologi kejadian pasien kecelakaan, tetapi coder tidak memberikan kode external cause pada kasus tersebut, diagnosis penyakit sudah dilakukan pengodean dengan tepat, tetapi untuk diagnosis penyebab luarnya 100% tidak dilakukan pengodean.
Tujuan Penelitian: Mengidentifikasikan permasalahan terjadinya Ketidaktepatan Kode Cedera dan External Cause di RSU Queen Latifa Yogyakarta.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan metode pendekatan retrospektif. Jumlah subjek 4 Informan dan objek yang diteliti adalah berkas rekam medis.
Hasil: Pada lembar assesment terdapat beberapa yang belum menuliskan kronologi kejadian aktivitas korban, untuk kejelasan dan terbaca diagnosa sudah jelas, akan tetapi untuk ketepatan diagnosis ketika ada kesalahan petugas coder akan mengoreksi dan memperbaikinya, pengodean aplikasi SIMRS belum memfasilitasi pengodean external cause sampai karakter ke-5, proses pengodean masih menggunakan buku ICD-10 dan elektronik, penulisan external Cause di formulir instalasi gawat darurat belum sepenuhnya ditulis secara lengkap dan masih terdapat kode diagnosis yang belum tepat.
Kesimpulan: Ketepatan kode cedera dan external cause di RSU Queen Latifa Yogyakarta masih tergolong kurang baik, dikarenakan terdapat kode diagnosis yang belum dikode dengan tepat serta external cause 100% tidak di kode yang akan berdampak ke pasien serta rumah sakit.