Analisis Penerapan Protokol Kesehatan Pelayanan Pendaftaran Pasien Rawat Jalan (Tpprj) Pada Saat Pandemi Dengan Masa Transisi Covid-19 Di Puskesmas Wates

Latar Belakang : Dalam menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan terutama di pelayanan pendaftaran pasien rawat jalan (TPPRJ) saat masa pandemi maupun saat transisi, baik dari masyarakat maupun puskesmas harus menerapkan protokol
kesehatan yang dibuat oleh pemerintah. Peneliti menemukan permasalahan bahwa dalam penerapannya baik dari petugas abai kepada protokol dan sering terjadinya penumpukan pasien
Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran penerapan protokol kesehatan pelayanan pendaftaran pasien rawat jalan (TPPRJ) pada saat pandemi dengan masa transisi Covid-19 di Puskesmas Wates
Hasil Penelitian : Hasil dari penelitian ini adalah penerapan protokol kesehatan pelayanan pendaftaran di TPPRJ saat pandemi dan saat transisi diawali dengan screening pasien dan terdapat meja khusus pendaftaran pasien baru dimana saat transisi digunakan fleksibel. Untuk APD saat pandemi masih lengkap sedangkan saat transisi hanya memakai masker saja. Kendala yang paling sering dirasakan adalah tidak nyamannya memakai APD lengkap saat transisi dan adanya penumpukan pasien pada masa transisi. Petugas juga sudah
dibekali pelatihan atau sosialisasi dan SOP terkait penerapan protokol kesehatan selama masa pandemi Covid-19 dan masa transisi. Di puskesmas kebijakan protokol dibuat oleh internal puskesmas serta pengaplikasiannya mengacu pada peraturan yang dibuat internal puskesmas, namun petugas yang berlatar belakang rekam medis tetap diberikan kebijakan dari surat edaran PORMIKI terkait Prosedur Kerja Perekam Medis dan Informasi Kesehatan dalam Situasi Wabah Virus Covid-19. Lain halnya dengan petugas yang bukan rekam medis tidak diberikan atau dibekali SE dari PORMIKI.
Kesimpulan : Gambaran penerapan protokol kesehatan pelayanan di TPPRJ saat pandemi sudah sesuai dengan surat edaran dari PORMIKI. Selain itu saat masa transisi penerapan protokol kesehatan sudah diberikan kelonggaran hanya diwajibkan memakai masker. Serta dalam kendala perbedaannya pada saat pandemi petugas merasa tidak nyaman dalam penggunaan APD lengkap sedangkan pada masa transisi petugas hanya diwajibkan memakai masker sehingga petugas sedikit lebih nyaman, juga terjadi penumpukkan nomor antrian pada saat akan mendaftar.