Sita Dewi Mawarti, - and Piping Asgiani, - (2023) Faktor Yang Mempengaruhi Ketidaktepatan Pengodean Diagnosis Pada Kasus Patah Tulang Rawat Inap Di RSUD Wonosari. Diploma thesis, Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
Judul_201204104_Sita Dewi Mawarti_RMIK.pdf
Download (471kB)
Abstrak_201204104_Sita Dewi Mawarti_RMIK.pdf
Download (155kB)
Bab 1_201204104_Sita Dewi Mawarti_RMIK.pdf
Download (108kB)
Bab 2_201204104_Sita Dewi Mawarti_RMIK.pdf
Restricted to Registered users only
Download (48kB)
Bab 3_201204104_Sita Dewi Mawarti_RMIK.pdf
Download (81kB)
Bab 4_201204104_Sita Dewi Mawarti_RMIK.pdf
Download (219kB)
Bab 5_201204104_Sita Dewi Mawarti_RMIK.pdf
Download (29kB)
Daftar Pustaka_201204104_Sita Dewi Mawarti_RMIK.pdf
Download (163kB)
Lampiran_201204104_Sita Dewi Mawarti_RMIK.pdf
Restricted to Registered users only
Download (4MB)
Plagiarisme_201204104_Sita Dewi Mawarti_RMIK.pdf
Download (4MB)
Abstract
Latar Belakang: Patah tulang atau fraktur merupakan terputusnya kesatuan atau rusaknya kesinambungan struktur tulang atau tulang rawan yang dapat komplet ataupun inkomplet. Patah tulang umumnya dapat diakibatkan jatuh ataupun kecelakaan lalu lintas. Kasus patah tulang di dalam ICD-10 harus menyertakan digit ke 5 atau penambahan karakter yaitu untuk patah tulang tertutup disubdevinisikan 0 dan untuk fraktur terbuka disubdevinisikan 1. Dari studi pendahuluan di RSUD Wonosari dari total sampel 21 berkas menunjukkan bahwa kode diagnosis kasus patah tulang yang tepat yaitu 19,0% sementara persentase kode diagnosis kasus
patah tulang yang tidak tepat yaitu 80,9%.
Tujuan Penelitian: Mengetahui faktor ketidaktepatan pengodean diagnosis pada kasus patah tulang rawat inap di RSUD Wonosari. Mengetahui persentase ketidaktepatan kode diagnosis kasus patah tulang. Mengidentifikasi faktor ketidaktepatan pengodean diagnosis kasus patah tulang dilihat dari aspek man, money, material, machine, method.
Metode Penelitian: Rancangan penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Kasus patah tulang berjumlah 464 dan dihitung menggunakan Rumus Yamane sehingga diperoleh sebanyak 82 sampel. Subjek pada penelitian ini yaitu Petugas Coder, Dokter Penanggung Jawab Pasien, dan Perawat.
Hasil: Total 82 kode diagnosis kasus patah tulang didapati kode yang tepat sebesar 39% sedangkan kode diagnosis kasus patah tulang yang kurang tepat sebesar 61%. Faktor penyebab ketidaktepatan pengodean diagnosis kasus patah tulang rawat inap adalah petugas coder tidak mengode hingga karakter ke 5, kesulitan membaca tulisan dokter pada berkas rekam medis manual dan tidak terdapat instruksi kerja untuk pengodean karakter ke 5 seperti kasus patah tulang.
Kesimpulan: Petugas coder kurang professional karena tidak mengode sampai dengan karakter ke 5 yang menunjukkan external cause close atau open.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RZ Medical Record and Health Information |
Divisions: | Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Medicine |
Depositing User: | Mrs Tiara DP |
Date Deposited: | 08 May 2024 07:22 |
Last Modified: | 08 May 2024 07:22 |
URI: | https:///id/eprint/2427 |