Tinjauan Ketepatan Kode Diagnosis Neoplasma Berdasarkan ICD-10 Di Rumah Sakit Condong Catur Sleman

Latar Belakang : Rekam medis dan pengodean yaitu data yang berisi informasi pribadi seperti pengobatan, perawatan dan lain sebagainya. Dalam kasus Neoplasma diperlukan Tindakan dan prosedur yang komprehensif yang mengharuskan kode diagnosis untuk menggambarkan keadaan pasien agar spesifik
mendalam atau spesifikasi. Pada studi pendahuluan di Rumah Sakit Condong Catur dari 1851 berkas rekam medis terdapat terdapat ada beberapa yang belum lengkap untuk kode topografi neoplasma.
Tujuan Penelitian : Tujuan penelitian ini adalah Menganalisis ketepatan kode diagnosis Neoplasma berlandaskanICD-10 pada rekam medis Di Rumah Sakit Condong Catur.
Metode Penelitian : Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan menggunakan rancangaan cross sectional, menggunakan triangulasi teknik. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
random sampling. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 95 rekam medis dan 2 orang responden.
Hasil penelitian : proses pengoden dilakukan secara komputerisasi. Ketepatan kode morfologi diagnosis neoplasma diperoleh hasil kode tepat 6 karakter 0%, hasil kode tepat 5 karakter 0%, kode tepat 4 karakter 0%, kode tepat 3 karakter 0%, kode tepat 2 karakter 0%, kode tepat 1 karakter 0% dan tidak dikode 100%. Ketepatan kode topografi diperoleh hasil kode tepat 4 karakter 77,90%, kode tepat 3 karakter 14,74%, kode tepat 2 karakter 0%, kode tepat 1 karakter 6,31% dan beda bab 1,05%. Faktor penyebab terjadinya ketidaktepatan dalam pengodean yaitu petugas coding kesulitan membaca tulisan dokter yang kurang spesifik.
Kesimpulan : Pelaksanaan pengodean diagnosis neoplasma masih menunjukkan ketidaksesuaian dengan prinsip-prinsip yang tercantum dalam ICD-10 dengan persentase ketepatan kode topografi 77,90% dan kode morfologi tidak dicantumkan. Hal ini disebabkan sulitnya membaca tulisan dokter.