Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap Luaran Klinik Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Puskesmas Kasihan II

Latar Belakang: Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik dengan kelainan sekresi insulin yang menyebabkan glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel sehingga terjadi penumpukan glukosa darah ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah. Pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh banyak aspek antara lain umur, pekerjaan, dan pendidikan.
Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap luaran klinik pasien DM tipe 2 di Puskesmas Kasihan II.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan waktu pengambilan sampel cross sectional dengan 121 sampel. Pengambilan data dilakukan dengan melakukan wawancara
langsung kepada pasien menggunakan kuesioner Diabetes Knowledge Questionnairre (DKQ-24) untuk mengetahui tingkat pengetahuan pasien DM tipe 2. Analisis univariat digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik variabel tersebut. Data yang digunakan adalah umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, data kadar glukosa darah, dan lama pasien menderita DM tipe 2. Analisis bivariat digunakan untuk untuk melihat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, menggunakan uji Chi-Square.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan mayoritas pasien berumur 25-64 tahun (66,11%) dan berjenis kelamin perempuan (66,94%). Pasien mayoritas berpendidikan terakhir SD (38%) dan tidak bekerja (72,72%). Lama menderita DM mayoritas ≥5 tahun (58,68%) dengan tidak ada penyakit penyerta (51,23%) serta data luaran klinik terkontrol (74,40%). Pasien mayoritas dengan tingkat pengetahuan kurang yaitu berjumlah 51 orang (42,1%). Pasien yang memiliki tingkat pengetahuan baik dengan glukosa darah terkontrol yaitu 22 orang (18,1%) dan pengetahuan baik dengan glukosa darah tidak terkontrol yaitu 5 (4,1%), analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square diperoleh p=0,631 (p>0,05) yang
artinya tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan luaran klinik DM tipe 2.
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap luaran klinik pasien DM tipe 2.