Kajian Resep Pasien Rawat Jalan Poli Anak Di RSU Mitra Paramedika Berdasarkan Permenkes Nomor 72 Tahun 2016

Latar belakang: Poli spesialis anak adalah suatu layanan pemeriksaan dan pengobatan kepada bayi serta anak yang menderita penyakit tertentu maupun untuk kepentingan konsultasi kesehatan secara langsung dengan dokter spesialis anak. Pasien rawat jalan adalah pasien yang telah mendapatkan pelayanan medis kurang dari 24 jam untuk tujuan observasi, diagnosis, pengobatan, dan pelayanan medis lainnya yang tidak memerlukan rawat inap. Pengkajian resep dilakukan untuk menghindari dampak dari suatu pelayanan kesehatan mulai tidak memberikan resiko sama sekali sampai terjadinya kecacatan bahkan kematian. Apoteker dalam melakukan pengkajian resep harus berpedoman pada standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit yang terbaru yaitu Permenkes Nomor 72 tahun 2016.
Tujuan penelitian: Mengkaji resep pasien rawat jalan poli anak di Instalasi Farmasi RSU Mitra Paramedika terhadap Permenkes Nomor 72 tahun 2016.
Metode Penelitian: Penelitian observasional deskriptif dengan pengumpulan data secara retrospektif, pengambilan sampel secara purposive sampling. Sampel yang digunakan resep pasien rawat jalan di poli anak pada Instalasi Farmasi RSU Mitra Paramedika pada bulan Januari Desember 2021 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel yang didapatkan adalah 140 resep yang kemudian dianalisis secara deskriptif dalam bentuk persentase.
Hasil Penelitian: Pada kelengkapan komponen persyaratan administrasi resep menunjukkan nama pasien 100%, umur pasien 100%, jenis kelamin 0%, berat badan 96,42%, nama dokter 100%, tanggal resep 99,28%, dan ruangan 98,57%. Pada kesesuaian komponen persyaratan farmasetik resep menunjukkan nama obat 100%, bentuk sediaan 100%, kekuatan sediaan 100%, dosis obat 73,57%, dan aturan penggunaan 86,42%. Pada komponen persyaratan klinik resep tidak ada resep yang memiliki potensi terjadinya interasi obat 0% dari keseluruhan resep.
Kesimpulan: Berdasarkan pengkajian resep yang dilakukan masih ditemukan komponen persyaratan administrasi resep yang tidak lengkap dan komponen persyaratan farmasetik yang tidak sesuai. Namun tidak ditemukannya potensi terjadinya interaksi obat pada komponen persyaratan klinik resep.