Desinta Putri Kusuma, - and Yuni Andriani, - (2023) Evaluasi Rasionalitas Peresepan Obat Berdasarkan Indikator World Health Organization (WHO) di Puskesmas Banguntapan 1 Bantul. Masters thesis, Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
Judul_192205018_Desinta Putri Kusuma_Farmasi.pdf
Download (435kB)
Abstrak_192205018_Desinta Putri Kusuma_Farmasi.pdf
Download (15kB)
Bab 1_192205018_Desinta Putri Kusuma_Farmasi.pdf
Download (85kB)
Bab 2_192205018_Desinta Putri Kusuma_Farmasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (170kB)
Bab 3_192205018_Desinta Putri Kusuma_Farmasi.pdf
Download (159kB)
Bab 4_192205018_Desinta Putri Kusuma_Farmasi.pdf
Download (215kB)
Bab 5_192205018_Desinta Putri Kusuma_Farmasi.pdf
Download (9kB)
Daftar Pustaka_192205018_Desinta Putri Kusuma_Farmasi.pdf
Download (149kB)
Lampiran_192205018_Desinta Putri Kusuma_Farmasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Plagiarisme_192205018_Desinta Putri Kusuma_Farmasi.pdf
Download (342kB)
Abstract
Latar Belakang: Penggunaan obat yang rasional adalah ketika pasien mendapatkan obat yang tepat dengan kebutuhan klinisnya seperti tepat dosis, tepat lama pemberian, dan biaya pengobatan yang terendah. Berdasarkan laporan World
Health Organization (WHO) lebih dari 50% peresepan obat di dunia belum rasional, dampaknya antara lain meningkatnya angka kematian dan kesakitan. Indikator peresepan menurut WHO dapat digunakan untuk mengevaluasi penggunaan obat yang rasional.
Tujuan Penelitian: Mengetahui rasionalitas peresepan obat di Puskesmas berdasarkan indikator WHO.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian desktriptifiobservasional dengan pendekatan cross-sectional. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder yaitu resep pada bulan Februari, Mei dan Desember 2022 yang dikumpulkan secara retrospektif.
Hasil Penelitian: Penelitian ini menunjukkan hasil sebagian besar pasien yang berobat di Puskesmas Banguntapan 1 Bantul berjenis kelamin perempuan sebanyak 76 pasien (69,09%), berusia paling banyak 45-59 tahun sebanyak 44 pasien (40,00%) dan menggunakan status jaminan BPJS PBI sebanyak 46 pasien (41,82%). Distribusi penyakit yang paling banyak dialami yakni hipertensi esensial (primer) sebanyak 11 diagnosis (10,00%), obat yang paling banyak diresepkan yakni golongan obat analgesik-antipiretik sebanyak 41 resep (14,09%) pada obat Parasetamol sebanyak 37 resep. Evaluasi rasionalitas peresepan obat menunjukkan hasil yang belum memenuhi standar WHO yakni rerata item obat tiap lembar resep adalah 2,65 item dan persentase peresepan obat antibiotik adalah 24,55%,
Kesimpulan: Berdasarkan indikator peresepan WHO, Puskesmas Banguntapan 1 Bantul belum memenuhi standar dalam peresepan antibiotik dan rata-rata item obat.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Medicine |
Depositing User: | Mrs Tiara DP |
Date Deposited: | 16 May 2024 02:43 |
Last Modified: | 16 May 2024 02:43 |
URI: | https:///id/eprint/2531 |