Hubungan Tingkat Kepatuhan Penggunaan obat Antihipertensi Terhadap Kualitas Hidup Pasien Hipertensi di Puskesmas Umbulharjo II Kota Yogyakarta

Latar Belakang: Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang sering disebut “silent killer” yang paling banyak terjadi di Indonesia. Hipertensi adalah keadaan dimana tekanan darah sistolik dan diastolik melebihi nilai normalnya yaitu ≥ 140 mmHg dan ≥ 90 mmHg. Kepatuhan pasien dalam penggunaan obat merupakan faktor utama dalam penatalaksanaan hipertensi. Kepatuhan penggunaan obat pada penyakit kronis dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien.
Tujuan Penelitian: Menganalisis hubungan kepatuhan penggunaan obat antihipertensi terhadap kualitas hidup pasien hipertensi di Puskesmas Umbulharjo II Kota Yogyakarta.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode observasional deskriptif analitik secara cross-sectional. Pengambilan data menggunakan kuesioner kepatuhan MMAS-8 dan kuesioner kualitas hidup SF-36 pada 202 pasien yang melakukan kunjungan periode Januari-Desember 2022 di Puskesmas Umbulharjo II Kota Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan Teknik purposive sampling yang kemudian diolah menggunakan program statistika terkomputasi dengan analisis uji Spearman.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukan dari 202 pasien hipertensi, mayoritas berusia >60 tahun (67,33%), jenis kelamin perempuan (65,84%), pendidikan terakhir SMA (42,08%), bekerja sebagai ibu rumah tangga (45,54%), memiliki penyakit penyerta (72,28%), menderita hipertensi selama 1-5 tahun (43.07%), mendapatkan terapi tunggal ( 92,57%) dengan jenis obat antihipertensi yang paling banyak diminum adalah amlodipin (90,10%), tingkat kepatuhan penggunaan obat antihipertensi kategori sedang (37,62%) dan kualitas hidup kategori tinggi (73,76%).
Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan terdapat hubungan antara tingkat kepatuhan penggunaan obat antihipertensi terhadap kualitas hidup pasien hipertensi di Puskesmas Umbulharjo II Kota Yogyakarta (p-value = 0,001).