Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Obat Antidepresan Pada Pasien Depresi Di Rumah Sakit Jiwa Grhasia Yogyakarta Tahun 2022

Latar Belakang: Depresi adalah kondisi abnormal yang dihadapi seseorang akibat ketidakmampuan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi yang terjadi sehingga berdampak negatif pada kehidupan fisik, psikologis dan sosial. Depresi dapat
berkembang menjadi penyakit serius jika tidak segera ditangani. Penggunaan obat harus sesuai dengan penyakitnya sehingga diagnosa harus akurat, dosis serta waktu dan pemberian obat harus tepat. Penggunaan obat yang tidak tepat akan menyebabkan potensi efek samping yang diterima oleh pasien lebih besar dibandingkan dengan manfaatnya.
Tujuan Penelitian: Mengevaluasi rasionalitas penggunaan obat antidepresan pada pasien depresi rawat inap di Rumah Sakit Jiwa Grhasia Yogyakarta pada rentang waktu Januari-Desember 2022, meliputi kategori tepat pasien, tepat indikasi, tepat
obat, tepat dosis, tepat frekuensi.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional yang bersifat retrospektif dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data rekam medis
pasien depresi yang menjalani rawat inap pada periode Januari-Desember 2022 yang memenuhi kriteria inklusi, yaitu sebanyak 63 sampel. Data dianalisis secara univariat dalam bentuk persentase untuk mendeskripsikan karakteristik pasien, karakteristik obat dan rasionalitas pengobatan.
Hasil Penelitian: Obat antidepresan yang paling banyak digunakan pada pasien depresi di Rumah Sakit Jiwa Grhasia Yogyakarta yaitu antidepresan tunggal golongan SSRI yaitu fluoksetin (68,25%). Hasil evaluasi rasionalitas penggunaan
obat antidepresan menunjukkan bahwa penggunaan obat antidepresan ditinjau dari kriteria rasionalitas didapatkan tepat pasien (100%), tepat indikasi (100%), tepat obat (100%), tepat frekuensi (87%) dan tepat dosis (68%).
Kesimpulan: Evaluasi rasionalitas penggunaan obat antidepresan pada pasien depresi di Rumah Sakit Jiwa Grhasia Yogyakarta di antaranya 100% tepat pada kategori tepat pasien, tepat indikasi, dan tepat obat, sedangkan kurang tepat pada tepat frekuensi 87% dan tepat dosis 68%.