Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kadar Hemoglobin Pada Remaja Putri di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta

Latar Belakang: Anemia menjadi salah satu masalah kesehatan yang terjadi di Indonesia. Berdasarkan data Riskesdas 2018, prevalensi remaja dengan anemia sebesar 32%, dengan kebanyakan yang mengalaminya yaitu remaja putri. Anemia sering dikaitkan dengan masalah gizi yaitu kurangnya zat gizi terutama zat besi yang dapat menyebabkan anemia. Remaja membutuhkan gizi untuk membantu dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya. Untuk memantau status gizi seseorang dapat dilakukan menggunakan indeks massa tubuh (IMT).
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan (IMT) dengan kadar hemoglobin pada remaja putri kelas XI SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel diambil menggunakan Teknik total sampling yaitu 28 siswi. Pengambilan data dilakukan dengan pengukuran
indeks massa tubuh dan pemeriksaan kadar hemoglobin, serta analisa data menggunakan analisis bivariat uji korelasi Spearman-Rho.
Hasil: Hasil penelitian didapatkan 2 orang (7,1%) dengan IMT sangat kurus mengalami anemia ringan, 1 orang (3,6%) dengan IMT sangat kurus mengalami anemia sedang, 2 orang (7,1%) dengan IMT kurus mengalami anemia sedang, dan 5 orang (17,9%) dengan IMT normal mengalami anemia ringan. Hasil analisis data uji spearman rho menunjukkan bahwa terdapat hubungan indeks massa tubuh dengan kadar hemoglobin dengan nilai signifikasi atau p value = 0,002 (p <0,05).
Kesimpulan: Terdapat hubungan indeks massa tubuh dengan kadar hemoglobin pada remaja putri di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta.