Hubungan Status Gizi Remaja Putri Dengan Kejadian Premenstrual Syndrom Di SMP Negeri 3 Kasihan

Latar Belakang: Remaja membutuhkan kebutuhan gizi dibandingkan dengan masa anak-anak. Apabila hal ini diabaikan maka dampaknya akan terjadi keluhan yang menimbulkan rasa ketidaknyamanan selama siklus haid. Periode menstruasi pada sebagian remaja putri mengakibatkan berbagai permasalahan, mulai dari adanya gangguan belajar, ketidakhadiran selama sekolah ataupun terjadinya premenstrual syndrome atau yang lebih dikenal dengan PMS
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan kejadian premenstrual sydrome pada remaja putri di SMPN 3 Kasihan Yogyakarta.
Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah penelitian Korelasi Kuantitatif. Populasi dan sampel penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 3 Kasihan Sebanyak 41 orang. Data diambil dengan menggunakan kuesioner kemudian di
analisa dengan menggunakan analisachi square dengan tingkat kepercayaan α = 0,05.
Hasil: Status gizi responden diperoleh galmbalraln balhwal malyoritals responden yalng memiliki staltus gizi gemuk yalitu 22 oralng (53,6 %) , obesitas 6 orang (14,7%). mengalami PMS yaitu sebanyak 32 siswi (78%) dan tidak PMS sebanyak 9 siswi (22%) Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara status gizi dengan kejadian premenstrual syndrome dimana nilai P value sebesar 0,001. Hasil P value
lebih kecil dari 0,05 yang artinya ada hubungan yang signifikan antara status gizi dengan kejadian premenstrual syndrome.
Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara status gizi dengan kejadian premsntrual syndrome. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk dijadikan bahan pengembangan penelitian selanjutnya.