Pengaruh Kombinasi Pijat Oksitosin Dan Effleurage Terhadap Produksi ASI Pada Ibu Nifas Di Klinik Pratama Amanda Gamping Sleman Yogyakarta Tahun 2022

Pemberian ASI eksklusif selama 24 jam pertama merangsang peningkatan prolaktin dalam darah. Jika ASI benar-benar dikeluarkan, produksi ASI meningkat dan jika produksi ASI sedikit, itu karena kerja hormon oksitosin yang kurang karena bayi tidak dirangsang untuk menyusu. Salah satu cara untuk meningkatkan produksi asi yang kurang dapat dilakukan dengan terapi nonfarmakologi kombinasi pijat oksitosin dan effleurage yang dilakukan dengan cara memijat sepanjang tulang punggung (vertebra) hingga lereng kelima dan keenam, berusaha merangsang hormon prolaktin dan oksitosin setelah melahirkan. Tujuan Untuk mengetahui Pengaruh Kombinasi Pijat Oksitosin Dan Effleurage Terhadap Produksi ASI Pada Ibu Nifas Di Klinik Pratama Amanda Gamping Sleman Yogyakarta.
Metode penelitian menggunakan Quasi Eksperiment dengan One Group Pretest-Postest Desaign. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 21 responden. Analisa bivariat untuk mengetahui menggunakan uji T-Test (data berdistribusi normal) dan wilcoxon test (data
berdistribusi tidak normal). Uji normalitas menggunakan shapiro-wilk.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah rata-rata volume produksi ASI sebelum diberikan kombinasi pijat oksitosin dan effleurage adalah 74.71 ml dan sesudah adalah 83.10 ml. jumlah rata-rata volume produksi ASI sebelum dan sesudah diberikan perlakuan kombinasi pijat oksitosin dan effleurage adalah 8.381 ml dengan nilai analisis uji t (Paried Sample t-test) 41.716 yaitu didapatkan nilai signifikansi 0.000 < 0.05.
Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan produksi ASI yang signifikan pada ibu nifas sebelum dan sesudah kombinasi pijat oksitosin dan effleurage Terhadap Produksi ASI Pada Ibu Nifas Di Klinik Pratama Amanda Gamping Sleman Yogyakarta.