Hubungan Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Dengan Perilaku Seksual Remaja Di SMAS Islam Jailolo

Latar Belakang : Hasil survey dasar kesehatan Indonesia menyatakan bahwa alasan masalah kesehatan dalam kurung waktu ini menjadi begitu kompleks dikarenakan kuranganya informasi terkait kesehatan reproduksi yang dapat dipahami dengan baik oleh remaja. Hanya sekitar 31-36% remaja yang sudah memiliki informasi yang tepat terkait kesehatan reproduksi. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Utara, prevalensi pernikahan usia <19 tahun di tahun 2021 sebesar 27,9%. Data di Puskesmas Kota Jailolo angka kehamilan remaja sampai bulan september tahun 2022 sebanyak 22 orang. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat hubungan tentang pengetahuan yang dimiliki oleh remaja terkait kesehatan reproduksi terhadap perilaku seksual siswi dan siswa yang ada di sekolah SMAS Islam Jailolo.
Metode : Variabel pengetahuan diperoleh dari kuesioner yang diberikan kepada responden yang berisi beberapa pertanyaan terkait kesehatan reproduksi. Begitu pula dengan variabel perilaku seksual responden didapatkan data dari pengisian
kuesioner berupa pertanyaan terkait perilaku seksual. Data ini kemudian dianalisis dengan bantuan komputerisasi secara univariat dan bivariat. Secara univariat diperoleh data terkait usia, jenis kelamin, pekerjaan orang tua, tingkat
pengetahuan, dan perilaku seksual responden. Secara bivariat menggunakan uji ttest untuk mengetahui hubungan dari pengetahuan dan perilaku seksual responden.
Hasil : Jumlah siswa dengan tingkat pengetahuan tinggi terkait kesehatan reproduksi sebanyak 96 responden (87,3%), dan tingkat pengetahuan sedang sebanyak 14 responden (12,7%). Jumlah siswa dengan perilaku seksual baik sebanyak 66 responden (60%), dan perilaku seksual buruk sebanyak 44 responden (40%). Berdasarkan penelitian ini, terdapat hubungan antara pengetahuan dan perilaku seksual pada responden dengan hasil yang didapatkan pada nilai p-value
= 0,036 < 0.05.