Hubungan Riwayat Kelahiran Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Puskesmas Panggang 2 Gunungkidul

Latar Belakang: stunting adalah masalah kesehatan utama di negara berkembang termasuk Indonesia. Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dengan tinggi badan berada di bawah -2
standar deviasi. Salah satu faktor penyebab stunting yaitu BBLR dimana berat badan lahir <2500 gram. Stunting dapat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia karena dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan di masa depan.
Tujuan : Mengetahui hubungan riwayat kelahiran berat badan lahir rendah (BBLR) dengan kejadian stunting pada balita di Puskesmas Panggang 2 Gunungkidul.
Metode : Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitic korelasi dengan desain cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah anak usia 1-5 tahun sebanyak 854 balita per 2023 dengan pengambilan sampling purposive sampling dan didapatkan 95 responden. Analisis data bivariat menggunakan uji Fisher Exact.
Hasil : Kejadian stunting sebagian besar anak balita masuk dalam kategori tidak stunting sebesar 71,6%. Riwayat BBLR pada anak usia 12-60 bulan sebagian besar masuk dalam kategori tidak memiliki riwayat berat badan lahir rendah sebesar 94,7% dengan nilai p value 0,022 (<0,05) dan nilai r 0,260.
Kesimpulan : Adanya hubungan yang signifikan antara riwayat kelahiran berat badan lahir rendah dengan kejadian stunting pada balita di Puskesmas Panggang 2 Gunungkidul dengan tingkat keeratan hubungan lemah.