Kepatuhan Perawat dalam Penatalaksanaan Bundle Care di Ruang Rawat Inap RS Siloam Yogyakarta

Latar belakang : Dekubitus atau luka tekan telah menjadi 7-8% penyebab utama kematian pada pasien imobilitas. Faktor penyebab terjadinya ulkus dekubitus atau luka tekan adalah kurang optimalnya petugas kesehatan dalam menjalankan pedoman pencegahan luka tekan. Pada studi pendahuluan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Siloam Yogyakarta, didapatkan angka kejadian luka dekubitus periode Mei 2023 sebesar 3,5 % dari total pasien admisi. Dari hasil observasi masih ditemukan perawat belum konsisten dalam menjalankan prosedur
pengkajian luka tekan dekubitus.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kepatuhan perawat dalam penatalaksanaan bundle care pasien tirah baring di ruang rawat inap Rumah Sakit Siloam Yogyakarta.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, data di presentasikan dalam distribusi frekuensi. Jumlah responden 30 perawat yang didapat menggunakan total sampling. Pengambilan data menggunakan lembar observasi kepatuhan perawat berdasarkan SOP pencegahan luka tekan di RS Siloam oleh peneliti dan asisten peneliti dengan uji reabilitas kappa.
Hasil : Responden didominasi oleh responden berusia 26-35 tahun (53,3%) dengan jenis kelamin perempuan (83,3%), tingkat pendidikan D3 keperawatan (66,7%), dan lama bekerja ≤ 3tahun ( 80%). SOP kepatuhan penatalaksanaan bundle care yang paling banyak tidak dilakukan oleh responden adalah
melakukan pengkajian bundle care (23,3%), edukasi keluarga cara menilai kulit yang beesiko luka tekan (37,2%), pertahankan personal hygiene (37,7%), beri lapisan underpad (38,1), mengubah posisi setiap 2 jam (46,2%).
Kesimpulan : Kepatuhan perawat dalam penatalaksanaan bundle care didapatkan sebanyak 66,7% perawat tidak patuh terhadap SOP rumah sakit.