Analisis Spasial Kasus Stunting Berdasarkan Data Status Lingkungan Kesehatan dan Pemukiman di Kabupaten Kulon Progo

Latar Belakang: Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis. Masalah ini serius karena berdampak pada kesehatan dan perkembangan otak anak. Di Indonesia, prevalensi stunting masih tinggi, seperti di daerah Kulon Progo. Sistem Informasi Geografi (SIG) dapat membantu dalam memetakan dan menganalisis sebaran stunting sehingga program penanggulangan dapat lebih efektif.
Tujuan: Menganalisis pola spasial kasus stunting dengan status lingkungan kesehatan dan pemukiman menggunakan sistem informasi geografis di Kabupaten Kulon Progo.
Metode: Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan memanfaatkan data sekunder kasus stunting, Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) tahun 2023 dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo. Analsis menggunakan ArcGIS online dengan analisis autokorelasi Moran’s I.
Hasil: Hasil penelitian ini didapatkan bahwa kasus persebaran stunting tampak menyebar. Hasil pemetaan menunjukkan bahwa kasus sebaran stunting dengan STBM dan IDL tidak memiliki keterkaitan.
Kesimpulan: Meskipun potensi sumber daya alam memadai, prevalensi stunting masih tinggi. Studi ini menemukan bahwa implementasi STBM dan cakupan imunisasi yang tinggi belum secara signifikan berkorelasi dengan penurunan kasus stunting. Pendekatan yang lebih holistik dalam pencegahan stuntng, yang melibatkan intervensi pada tingkat individu, rumah tangga, dan masyarakat.