ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) PADA PELAYANAN DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

Latar Belakang: Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019, Puskesmas mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan, Puskesmas menerapkan sistem informasi manajemen puskesmas (SIMPUS). SIMPUS mengelola data pasien dan menghasilkan laporan yang cepat, akurat, dan berkelanjutan. Namun, kendala seperti kegagalan input data, kehilangan data, dan duplikasi sering terjadi, sehingga diperlukan evaluasi kinerja dan penerimaan pengguna. Model UTAUT digunakan untuk menganalisis penerimaan teknologi dengan empat konstruk utama: ekspektasi kinerja, upaya, pengaruh sosial, dan kondisi yang memfasilitasi.
Tujuan Penelitian: Mendeskripsikan Penerimaan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) Pada Pelayanan di Puskesmas Tegalrejo Yogyakarta dengan menggunakan variable Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, dan facilitating conditions.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan model UTAUT.
Hasil: Dalam hal Performance Expectancy, SIMPUS meningkatkan efisiensi kinerja petugas, namun memerlukan penyesuaian menu dan pelatihan lebih lanjut. Effort Expectancy menunjukkan bahwa SIMPUS mudah digunakan, tetapi petugas lanjut usia mengalami kesulitan karena kurangnya pelatihan. Social Influence tinggi berkat dukungan dari berbagai profesi dan pedoman operasional, tetapi masalah keamanan perlu diperhatikan. Facilitating Conditions menunjukkan bahwa fasilitas dasar memadai, tetapi menu SIMPUS tidak lengkap dan struktur jaringan perlu diperbaiki.
Kesimpulan: SIMPUS meningkatkan efisiensi kinerja dengan pengurangan penggunaan kertas dan integrasi antar unit, namun memerlukan penyesuaian menu dan pelatihan lebih lanjut. Meskipun SIMPUS mudah digunakan, petugas lanjut usia menghadapi kesulitan karena kurangnya pelatihan formal. Dukungan dari berbagai profesi dan pedoman operasional tinggi, tetapi praktik berbagi username dan ketidaksesuaian antarmuka perlu diatasi. Fasilitas dasar memadai, tetapi menu SIMPUS tidak lengkap dan struktur jaringan tidak optimal.