PERBANDINGAN HASIL REAKTIF IMLTD METODE CHLIA DENGAN RAPID TEST DI UDD PMI KABUPATEN LEBAK TAHUN 2023

Latar Belakang: Bagian penting dalam menjaga keamanan produk darah dan proses penjaminan mutu ialah uji saring terhadap infeksi menular lewat transfusi darah (IMLTD). Darah reaktif terhadap IMLTD tidak dapat diberikan pada pasien. Pemeriksaan wajib uji saring IMLTD di Indonesia ialah Hepatitis B (HBsAg), HIV, Sifilis, dan Hepatitis C (HCV). IMLTD dapat diperiksa melalui DNA dan RNA virus menggunakan metode NAT (Nucleic Acid Amplification Test) dan melalui antigen/antibodi seperti CHLIA (Chemiluminescence Immuno Assay), rapid test, serta EIA (Enzyme Immuno Assay).
Tujuan Penelitian: Mengetahui perbandingan hasil reaktif IMLTD metode CHLIA dengan Rapid Test di UDD PMI Kabupaten Lebak Tahun 2023.
Metode Penelitian: Jenis penelitian kuantitatif dengan memanfaatkan data dan angka sebagai hasil penelitian serta menggunakan data sekunder. Sampel pada penelitian ini mengambil dari Keseluruhan hasil reaktif pemeriksaan IMLTD
dengan metode rapid test di UDD PMI Kab. Lebak tahun 2023.
Hasil: Realtif IMLTD metode CHLIA di UDD PMI Kabupaten Lebak Tahun 2023 sebanyak 248 (4%) dan 6491 (96%) sampel non reaktif. Hasil reaktif IMLTD metode Rapid Tes di UDD PMI Kabupaten Lebak Tahun 2023 sebanyak 92% (9.653 sampel) sampel non reaktif dan 8% (826%) lainnya reaktif. Perbandingan hasil reaktif IMLTD berdasarkan parameter Tahun 2023, HIV turun sebanyak 22,7%, HBsAg sebesar 34,1%, HCV sebanyak 9,7%, dan Sifilis sebanyak 7,6%
Kesimpulan: Metode pemeriksaan CHLIA mendapatkan lebih sedikit hasil reaktif dibanding metode rapid tes.