Ferlinta Arkho Fifah, - and Rizqa Salsabila Firdausia, - (2024) Pengaruh Perbedaan Pelarut dari Ekstrak Daun Jambu Biji Putih Terhadap Nilai Sun Protection Factor (SPF). Diploma thesis, Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
Judul_2517033_Ferlinta Arkho Fifah_Farmasi.pdf
Download (533kB)
Abstrak_2517033_Ferlinta Arkho Fifah_Farmasi.pdf
Download (13kB)
BAB I_2517033_Ferlinta Arkho Fifah_Farmasi.pdf
Download (29kB)
BAB II_2517033_Ferlinta Arkho Fifah_Farmasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (309kB)
BAB III_2517033_Ferlinta Arkho Fifah_Farmasi.pdf
Download (110kB)
BAB IV_2517033_Ferlinta Arkho fifah_Farmasi.pdf
Download (136kB)
BAB V_2517033_Ferlinta Arkho Fifah_Farmasi.pdf
Download (6kB)
Daftar Pustaka_2517033_Ferlinta Arkho Fifah_Farmasi.pdf
Download (161kB)
Lampiran_2517033_Ferlinta Arkho Fifah_Farmasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Plagiarisme_2517033_Ferlinta Arkho Fifah_Farmasi_compressed.pdf
Download (2MB)
Abstract
Latar Belakang : Jambu biji putih (Psidium guajava L.) merupakan salah satu tanaman yang berpotensi sebagai tabir surya dengan menangkal radiasi UV karena mengandung flavonoid dan fenolik. Untuk mengekstraksi senyawa tersebut
diperlukan pelarut seperti butanol, etanol dan metanol. Perbedaan pelarut diketahui berpengaruh terhadap nilai Sun Protection Factor (SPF).
Tujuan Penelitian : Membandingkan pengaruh pelarut ekstraksi butanol, etanol dan metanol dari ekstrak daun jambu biji putih terhadap nilai SPF dan menentukan pelarut dengan nilai SPF paling optimal.
Metode Penelitian: Penelitian ini bersifat eksperimental dengan sampel daun jambu biji yang diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut butanol, etanol dan metanol. Masing-masing ekstrak dianalisis analisis secara kualitatif
dengan uji fitokimia dan dilakukan analisis nilai SPF.
Hasil Penelitian: Daun jambu biji putih positif mengandung alkaloid, flavonoid, fenolik, tanin, saponin dan terpenoid. Dari ketiga pelarut, nilai SPF yang dihasilkan adalah butanol 18,49 ± 0,357 (ultra), metanol 16,07 ± 0,704 (ultra) dan etanol 12,11 ± 0,552 (maksimal). Semakin tinggi polaritas pelarut yang digunakan untuk ekstraksi, nilai SPF yang didapatkan semakin besar.
Kesimpulan: Perbedaan pelarut ekstraksi dapat berpengaruh secara signifikan terhadap nilai SPF ekstrak daun jambu biji putih, dan diperoleh pelarut yang paling optimal adalah butanol.
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
| Divisions: | Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Medicine |
| Depositing User: | Mrs Tiara DP |
| Date Deposited: | 26 May 2025 08:22 |
| Last Modified: | 26 May 2025 08:22 |
| URI: | https:///id/eprint/3239 |
