Pengaruh Perbedaan Metode Ekstraksi Terhadap Aktivitas Peredaman Radikal Bebas DPPH Ekstrak Metanol Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale var. rubrum)

Latar Belakang: Rimpang jahe merah merupakan salah satu tanaman yang banyak mengandung senyawa aktif salah satunya adalah senyawa flavonoid. Senyawa flavonoid merupakan senyawa metabolit sekunder yang memiliki kemampuan sebagai antioksidan dalam meredam radikal bebas. Metode ekstraksi merupakan langkah awal dalam memperoleh senyawa metabolit sekunder. Contoh metode ekstraksi konvensional adalah maserasi dan non konvensional adalah UAE
(Ultrasound Assisted Extraction).
Tujuan Penelitian: Mengetahui pengaruh metode ekstraksi maserasi dan UAE terhadap aktivitas peredaman radikal bebas DPPH ekstrak metanol rimpang jahe merah (Zingiber officinale var. rubrum).
Metode Penelitian: Rimpang jahe merah diekstraksi menggunakan metode maserasi dan UAE dengan menggunakan pelarut metanol. Ekstrak yang diperoleh di uji aktivitas peredaman radikal bebas DPPH menggunakan spektrofotometri UVVis.
Hasil Penelitian: Aktivitas peredaman radikal bebas DPPH pada rimpang jahe merah dengan metode ekstraksi maserasi dan UAE masing-masing diperoleh nilai IC50 sebesar 24,195 ppm dan 14,654 ppm.
Kesimpulan: Perbedaan metode ekstraksi maserasi dan UAE memiliki pengaruh terhadap aktivitas peredaman radikal bebas DPPH ekstrak metanol rimpang jahe merah (Zingiber officinale var. rubrum), dimana metode UAE menghasilkan ekstrak yang memiliki aktivitas antioksidan lebih baik dari metode maserasi.