Perbandingan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Dan Daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Terhadap Bakteri Escherichia coli ATCC 25922 Menggunakan Metode Difusi Cakram

Latar Belakang: Prevalensi penyakit infeksi merupakan tantangan besar bagi kesehatan masyarakat. Salah satu contoh dari penyakit infeksi yaitu diare. Diare merupakan penyakit yang dapat disebabkan oleh bakteri Escherichia coli. Pengobatan diare dapat dilakukan dengan menggunakan bahan alam, salah satunya yaitu taman jeruk nipis. Jeruk nipis mengandung senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab diare.
Tujuan penelitian: Mengetahui perbandingan aktivitas antibakteri ekstrak etaol kulit buah dan daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli ATCC 25922.
Metode penelitian: Kulit buah dan daun jeruk nipis diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 70%. Hasil dari mesarasi tersebut kemudian dilakukan uji skrining fitokimia dan uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi agar Kirby Bauner pada konsentrasi 40%, 60%, 80% dan 100%, serta menggunakan kloramfenikol sebagai kontrol positif.
Hasil penelitian: Pada uji skrining fitokimia didapatkan ekstrak etanol kulit buah dan daun jeruk nipis positif mengandung alkaloid, flavonoid, steroid atau terpenoid, tanin, dan saponin. Hasil uji aktivitas antibakteri pada konsentrasi 40%, 60%, 80% dan 100% berturut-turut pada ekstrak etanol kulit buah yaitu 10,98 mm, 11,63 mm, 12,67 mm, 15,57 mm dan ekstrak etanol daun jeruk nipis yaitu 13,73 mm, 14,54 mm, 15,75 mm dan 17,23 mm.
Kesimpulan: Ekstrak etanol daun jeruk nipis memiliki aktivitas antibakteri lebih baik dibandingkan dengan ekstrak etanol kulit buah jeruk nipis terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli ATCC 25992.