Pengaruh Konsentrasi Etanol Sebagai Pelarut Ekstraksi Daun Kupu-Kupu (Bauhinia purpurea L.) Terhadap Aktivitas Penangkalan Radiasi UV

Latar Belakang : Tabir surya berdasarkan kandungan zat aktifnya terdiri dari sintesis dan alami. Tabir surya yang berasal dari senyawa alami, seperti senyawa fenolik, khususnya golongan flavonoid, dapat melindungi dari kerusakan akibat radiasi matahari. Daun kupu-kupu (Bauhinia purpurea L.) merupakan tanaman yang memiliki sejumlah senyawa aktif yang dapat memberikan efek antioksidan seperti flavonoid, fenol dan tanin. Senyawa flavonoid bersifat polar, sehingga untuk memperoleh senyawa digunakan pelarut polar yang sama yaitu etanol. Ekstraksi dengan konsentrasi pelarut etanol yang berbeda dapat membedakan aktivitas tabir
surya. Untuk mengetahui aktivitas tabir surya yaitu dengan menguji nilai SPF, %Te dan %Tp.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi etanol sebagai pelarut ekstraksi daun B. purpurea terhadap aktivitas penangkal radiasi UV.
Metode Penelitian : Daun kupu-kupu diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70% dan etanol 96%. Hasil esktraksi digunakan untuk skrining fitokimia, uji penentuan nilai SPF, %Te dan %Tp dengan spektrofotometer UV-Vis. Hasil analisis data diolah secara statistik.
Hasil Penelitian : Hasil skrining fitokimia ekstrak daun kupu-kupu yaitu positif mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, fenolik, tanin, dan steroid. Nilai SPF ekstrak etanol 70% dan 96% berturut-turut 5,098; 9,340. Nilai %Te ekstrak etanol 70% dan etanol 96% berturut-turut 26,477; 12, 499. Nilai %Tp ekstrak etanol 70% dan etanol 96% berturut-turut 28,894; 5,445.
Kesimpulan : Perbedaan konsentrasi etanol berpengaruh signifikan terhadap nilai SPF, %Te, %Tp ekstrak daun kupu-kupu. Nilai SPF, %Te dan %Tp terbaik yaitu pada etanol 96%.