Hubungan Kepatuhan Penggunaan Obat Antihipertensi Terhadap Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis di Rumah Sakit Umum Daerah Sleman Yogyakarta

Latar Belakang: Gagal ginjal kronik (GGK) merupakan salah satu masalah kesehatan dunia yang terjadi di Indonesia, yang masuk dalam 10 besar penyakit kronik. GGK merupakan suatu penyakit yang menjadi masalah kesehatan masyarakat seluruh dunia dengan prevalensi yang sangat tinggi dan memiliki dampak morbiditas, mortatilitas, dan sosial ekonomi akibat dari biaya yang cukup tinggi. Kepatuhan penggunaan obat antihipertensi pada pasien GGK sangat penting mengontrol tekanan darah dan juga sangat berperan dalam menurunkan risiko berkembangnya komplikasi kardiovaskular.
Tujuan Penelitian: Menganalisis kualitas hidup pasien GGK yang menjalani terapi hemodialisis di RSUD Sleman.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode observasional deskriptif analitik secara cross-sectional. Pengambilan data menggunakan kuesioner kepatuhan MMAS-8 dan kuesioner kualitas hidup KDQOL 36 pada 104 pasien Gagal Ginjal Kronik yang menjalani Hemodialisis periode Januari-Desember 2022 di Rumah Sakit Umum Daerah Sleman Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan Teknik purposive sampling yang kemudian diolah menggunakan program statistika terkomputasi dengan analisis uji spearman.
Hasil: Hasil penelitian menunjukan dari 104 pasien GGK, mayoritas berusia 55-54 (33,7%), jenis kelamin laki-laki (62,5%), Tidak bekerja (90,4%), lama hemodialisis >25 bulan(61,5%) penggunaan obat antihipertensi yang paling banyak mengkonsumsi adalah furosemid (28,85%),tingkat kepatuhan penggunaan obat antihipertensi kategori rendah (78.8%) dan kualitas hidup kategori rendah (53,8%).
Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kepatuhan penggunaan obat antihipertensi terhadap kualitas hidup pasien GGK.