Pengaruh Variasi Waktu Ekstraksi Terhadap Aktivitas Peredaman Radikal Bebas DPPH Ekstrak Biji Kopi Robusta Lampung Barat

Latar belakang: Kopi Robusta (Coffea canephora) telah dibudidayakan di Indonesia khususnya daerah Lampung Barat. Kopi Robusta mengandung metabolit sekunder yang berperan sebagai antioksidan yaitu asam klorogenat dan komponen fenolik lain. Cara ntuk mendapatkan metabolit sekunder tersebut dapat menggunakan teknik ekstraksi. Ekstraksi dengan metode Ultrasound Assisted Extraction (UAE) diketahui lebih efektif dari metode ekstraksi lain. Salah satu faktor yang mempengaruhi ekstraksi UAE adalah variasi waktu ekstraksi.
Tujuan penelitian: Mengetahui pengaruh variasi waktu ekstraksi terhadap aktivitas peredaman radikal bebas DPPH ekstrak biji kopi Robusta Lampung Barat.
Metode penelitian: Biji kopi robusta diekstraksi dengan metode UAE menggunakan pelarut etanol 70% (1:100). Variasi waktu ekstraksi yaitu 10, 20, dan 30 menit. Ekstrak biji kopi robusta dilakukan uji organoleptis, skrining fitokimia,
dan peredaman radikal bebas DPPH.
Hasil penelitian: Hasil rendemen pada variasi waktu 10, 20 dan 30 menit ekstrak biji kopi robusta sebesar 24,04%; 35,71%; 20,15%. Hasil uji organoleptis ekstrak menghasilkan tekstur kental, warna coklat dan aroma yang khas. Hasil skrining fitokimia ekstrak mengandung alkaloid, fenolik, tanin, dan flavonoid. Nilai IC50 pada variasi waktu 10, 20 dan 30 dan kuersetin adalah 29,97 ± 2,737 ppm; 30,5 ± 1,745 ppm; 23,31 ± 4,638 ppm dan 1,42 ± 0,440 ppm secara berturut-turut yang berbeda signifikan.
Kesimpulan: Variasi waktu ekstraksi mempengaruhi aktivitas peredaman radikal bebas DPPH dengan waktu ekstraksi 30 menit menghasilkan aktivitas peredaman radikal bebas DPPH paling optimal.