Evaluasi Penyimpanan Obat Di Gudang Farmasi Puskesmas Saptosari

Latar Belakang: Pelayanan kefarmasian merupakan salah satu layanan kesehatan yang tersedia di puskesmas. Pengelolaan sediaan farmasi di puskesmas menjadi penunjang dalam pelayanan kefarmasian, salah satu tahapan penting adalah
penyimpanan obat. Kesalahan dalam penyimpanan obat di puskesmas dapat menyebabkan obat menjadi rusak sehingga bila dikonsumsi oleh pasien menjadi tidak efektif dalam terapinya.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui kesesuaian penyimpanan obat dan mengetahui efisiensi penyimpanan obat di gudang farmasi Puskesmas Saptosari Kabupaten Gunungkidul
Metode Penelitian: Penelitian ini bersifat deskriptif observasional dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data menggunakan lembar checklist menurut Permenkes No. 74 Tahun 2016 dan Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian Tahun 2019 Serta indikator untuk menilai mutu pelayanan kefarmasian menurut Satibi (2019).
Hasil Penelitian: Persentase kesesuaian ruang penyimpanan obat di gudang farmasi Puskesmas Saptosari sebesar 100% dan kesesuaian proses penyimpanan obat sebesar 100%. Efisiensi penyimpanan obat meliputi perhitungan TOR sebanyak 7,3 kali/tahun, persentase obat kedaluwarsa sebesar 7% dengan total kerugian Rp 1.739.578, persentase obat rusak sebesar 0%, stok mati sebesar 10,82%, kecocokan obat dengan kartu stok sebesar 100% dan nilai stok akhir obat sebesar 13,69 %.
Kesimpulan: Kesesuaian ruang penyimpanan obat dan proses penyimpanan obat Puskesmas Saptosari sudah memenuhi standar. Efisiensi penyimpanan obat yang meliputi kecocokan obat dengan kartu stok dan obat rusak sudah memenuhi standar, sedangkan untuk hasil TOR, obat kedaluwarsa, stok mati, dan nilai stok akhir belum memenuhi standar.