Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus mutans ATCC 25175

Latar Belakang: Karies adalah penyakit gigi dan mulut yang paling banyak diderita oleh lapisan masyarakat di Indonesia yang menyebabkan infeksi jaringan lunak sekitar gigi, nyeri, dan bau mulut. Salah satu mikroorganisme yang dapat menyebabkan terjadinya karies gigi yaitu Streptococcus mutans ATCC 25175. Pengobatan menggunakan senyawa kimia pada karies gigi dalam jangka panjang dapat menyebabkan beberapa efek samping. Oleh sebab itu, diperlukan pencarian alternatif pengobatan dari bahan alam yang mempunyai aktivitas antibakteri antara lain daun pandan wangi.
Tujuan Penelitian: Mengetahui aktivitas antibakteri dan konsentrasi hambat minimum dari ekstrak etanol daun pandan wangi terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans ATCC 25175.
Metode Penelitian: Ekstrak etanol daun pandan wangi didapatkan melalui proses maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Uji skrining fitokimia meliputi senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, terpenoid, serta steroid dan dilakukan uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun pandan wangi dengan variasi konsentrasi 5%, 10%, 15% dan 20%, dengan kontrol positif chlorhexidin gluconate
0,2% terhadap bakteri Streptococcus mutans ATCC 25175 menggunakan ketras cakram.
Hasil Penelitian: Hasil skrining fitokimia yang dilakukan ekstrak etanol daun pandan wangi mengandung senyawa flavonoid, terpenoid dan steroid. Hasil dari uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun pandan wangi pada konsentrasi 5%, 10%, 15% dan 20% dengan rata-rata diameter zona hambat 9,6 mm, 10 mm, 10,4 mm dan 9,9 mm memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri S. mutans dengan
kategori kekuatan daya hambat sedang.
Kesimpulan: Ekstrak etanol daun pandan wangi memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans ATCC 25175 dengan konsentrasi hambat minimum 5%.