Uji Aktivitas Antibakteri Infusa Daun Secang (Caesalpinia sappan L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli ATCC 25922 dan Staphylococcus aureus ATCC 25923

Latar Belakang: Tanaman secang (Caesalpinia sappan L.) merupakan tanaman yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan minuman, bahan pewarna dan untuk pengobatan tradisional karena kandungan senyawa metabolit yang terdapat pada tanaman secang dipercaya dapat menyembuhkan berbagai
penyakit dan memiliki efek sebagai antibakteri.
Tujuan Penelitian: Mengetahui aktivitas antibakteri dan konsentrasi hambatan minimum infusa daun secang (Caesalpenia sappan L.) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli ATCC 25922 dan Staphylococcus aureus ATCC 25923.
Metode Penelitian: Daun secang diekstraksi menggunakan metode infusa pada suhu 90℃ selama 15 menit dengan menggunakan pelarut akuades. Ekstrak cair yang diperoleh dilakukan skrining fitokimia dan dilanjutkan dengan uji aktivitas antibakteri dengan menggunakan metode sumuran pada variasi konsentrasi 20%, 40%, 60% dan 80%. Kloramfenikol 1% digunakan sebagai kontrol positif pada penelitian ini.
Hasil Penelitian: Hasil dari proses ekstraksi infusa daun secang didapatkan hasil sebanyak ±60 mL. Hasil uji skrining fitokimia infusa daun secang pada konsentrasi 20%, 40%, 60% dan 80% menunjukkan infusa mengandung saponin, flavonoid, triterpenoid, fenolik dan tanin. Hasil uji aktivitas antibakteri pada konsentrasi 20%, 40%, 60%, dan 80% terhadap bakteri Escherichia coli ATCC 25922 memiliki rata-rata diameter zona hambat secara berturut-turut sebesar 20,1 mm; 20,8 mm; 22,23 mm; dan 22,96 mm, terhadap bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 secara berturut-turut sebesar 21,09 mm; 21,91 mm; 22,96 mm; dan 23,75 mm.
Kesimpulan: Infusa daun secang (Caesalpinia sappan L.) memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli ATCC 25922 dan Staphylococcus aureus ATCC 25923 dengan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) pada konsentrasi 20% dengan kategori sangat kuat.