Evaluasi Penyimpanan Obat Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping

Latar Belakang: Penyimpanan obat merupakan salah satu tahap penting dalam pengelolaan obat. Tujuan penyimpanan obat yaitu untuk menjaga mutu obat dari penyimpanan yang tidak benar, menghindari pencurian dan kehilangan obat, memudahkan proses pencarian dan pengawasan. Penyimpanan obat yang tidak
sesuai dengan standar dapat menyebabkan obat menjadi rusak sehingga mutu obat tidak terjaga, akibatnya bisa berdampak pada pengobatan yang diterima pasien menjadi tidak optimal.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui kesesuaian penyimpanan obat dan efisiensi penyimpanan obat di gudang farmasi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping
Metode Penelitian: Penelitian ini dilakukan secara deskriptif observasional dengan menggunakan lembar checklist dan wawancara. Data yang digunakan yakni data primer berupa lembar checklist observasi terkait evaluasi ruang penyimpanan obat di gudang farmasi dan wawancara sebagai data untuk melengkapi hasil penelitian, kemudian pada data sekunder berupa data obat tahun 2023 dan 2024 serta data
keuangan pembelian obat 2023.
Hasil Penelitian: Kesesuaian ruang penyimpanan obat diperoleh hasil untuk persyaratan penyimpanan 80%, persentase sistem penyimpanan 75%, persentase metode penyimpanan 100%, sarana dan fasilitas penyimpanan diperoleh persentase sebesar 74%. Efisiensi penyimpan obat diperoleh persentase kecocokan obat dengan kartu stok sebesar 100%, persentase obat kadaluwarsa 4,36%, persentase obat rusak 1,49%, persentase stok mati obat 3,72%, TOR 15,15 kali per tahun, persentase stok akhir obat 6,6%.
Kesimpulan: Pengelolan obat pada tahap penyimpanan obat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping masih ada beberapa indikator yang yang belum sesuai dengan standar yakni persyaratan penyimpanan, sistem penyimpanan, kesesuaian ruang penyimpanan obat, obat kadaluwarsa, obat rusak, stok mati obat, TOR, stok akhir obat.