Evaluasi Penyimpanan Obat di Gudang Farmasi Puskesmas Jogonalan 1 Klaten

Latar Belakang: Penyimpanan obat adalah salah satu hal yang penting dalam pengelolaan obat. Penyimpanan yang sesuai berguna untuk menjaga kualitas atau mutu dari obat. Kesalahan penyimpanan di puskesmas menyebabkan obat menjadi rusak sehingga kadar pada obat menurun. Apabila obat rusak dikonsumsi oleh pasien maka terapi yang dijalankan menjadi tidak efektif. Selain itu dapat menimbulkan kerugian bagi puskesmas karena pada pelayanan kesehatan di puskesmas hampir 40-50% yang berasal dari kebutuhan logistik di puskesmas berupa obat-obatan dan alat kesehatan.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui kesesuaian sumber daya kefarmasian, tata ruang gudang, dan proses penyimpanan obat, dan mengetahui efisiensi penyimpanan obat di Puskesmas Jogonalan 1 Klaten.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental, desain penelitian bersifat deskriptif observasional. Pengumpulan data menggunakan lembar checklist. Dan menggunakan data pendukung yaitu wawancara terkait penyimpanan obat, pendistribusian, dan pelaporan.
Hasil Penelitian: Persentase kesesuaian sumber daya kefarmasian 100%. Persentase tata ruang gudang penyimpanan obat di Puskesmas Jogonalan 1 Klaten sebesar 92,85% dan proses penyimpanan obat 93,33%. Efisiensi penyimpanan obat dengan hasil persentase kesesuaian jumlah fisik obat dengan kartu stok 100%, persentase obat kadaluwarsa dan rusak 20,49% dengan total kerugian Rp. 5.691.491, persentase stok
mati obat 11,47% dan nilai TOR 1,03 kali/tahun.
Kesimpulan: Pada kesesuaian sumber daya kefarmasian memenuhi persyaratan standar. Kesesuaian tata ruang gudang dan proses penyimpanan obat di Puskesmas Jogonalan 1 Klaten dalam kategori baik. Pada efisiensi penyimpanan obat untuk kesesuaian jumlah fisik obat dengan kartu stok sudah sesuai standar, untuk hasil obat kadaluwarsa dan rusak, stok mati obat dan nilai TOR belum sesuai standar.