Evaluasi Rasionalitas Antibiotik Infeksi Saluran Kemih pada Pasien Gagal Ginjal Kronis di RS PKU Muhammadiyah Gamping

Latar Belakang: Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan salah satu bentuk infeksi yang sering dialami oleh pasien gagal ginjal kronis (GGK). Adanya perubahan fisiologis, farmakokinetik, dan farmakodinamik pada pasien GGK berpengaruh terhadap penggunaan antibiotik. Rasionalitas terapi antibiotik diperlukan untuk mencapai efektivitas terapi, mencegah terjadinya resistensi antibiotik, mengurangi risiko toksisitas, dan mencegah kerusakan ginjal lebih lanjut.
Tujuan Penelitian: Untuk mengevaluasi rasionalitas pengobatan antibiotik empiris pada pasien ISK dengan penyakit penyerta GGK di RS PKU Muhammadiyah Gamping.
Metode Penelitian: Penelitian observasional deskriptif dengan teknik total sampling dan pengambilan sampel secara retrospektif menggunakan data rekam medis dari Januari 2018-Mei 2024 di RS PKU Muhammadiyah Gamping. Analisis data univariat digunakan untuk menggambarkan karakteristik pasien, karakteristik antibiotik, dan karakteristik rasionalitas penggunaan antibiotik berdasarkan kriteria tepat pasien, tepat indikasi, tepat obat, dan tepat dosis.
Hasil Penelitian: Sebagian besar pasien yang menerima antibiotik empiris ISK dengan penyakit penyerta GGK berjenis kelamin laki-laki (66,7%) dan berusia ≥70 tahun (lansia risiko tinggi) (53,3%). Golongan antibiotik yang banyak digunakan adalah sefalosporin (80%), dengan obat yang banyak digunakan adalah seftriakson (40%), dan rute pemberian paling banyak digunakan adalah intravena sebanyak (73,3%). Evaluasi karakteristik rasionalitas antibiotik ISK pada pasien GGK menunjukkan hasil tepat pasien 100%, tepat indikasi 100%, tepat obat 60%, dan tepat dosis 73,3%.
Kesimpulan: 46,7% penggunaan antibiotik empiris pada pasien ISK dengan penyakit penyerta GGK di RS PKU Muhammadiyah Gamping sudah memenuhi kriteria rasionalitas dan 53,3% tidak memenuhi kriteria rasionalitas berdasarkan pedoman yang digunakan pada penelitian ini.