Analisis Kandungan Hidrokuinon pada Sabun Pembersih Wajah Tidak Berizin BPOM yang Beredar di E-Commerce S

Latar Belakang: E-commerce S merupakan suatu platform suat beli online yang memberi kemudahan dengan sistem jual beli tanpa harus bertatapan secara langsung. Namun sistem ini menimbulkan adanya potensi penjualan produk ilegal/tidak berizin BPOM. Berdasarkan temuan BPOM di tahun 2018 yang menemukan 126 miliar kosmetik yang setengahnya kosmetik pencerah, salah satunya sabun pembersih wajah. Sabun pembersih wajah ini sering ditambahkan dengan kandungan pencerah yang dilarang salah satunya yaitu hidrokuinon.
Hidrokuinon merupakan agen aktif pencerah yang sangat efektif namun memiliki efek samping yang sangat berbahaya seperti dermatitis dan leukoderma kontak.
Tujuan Penelitian : Mengetahui apakah sabun pembersih wajah yang dijual di ecommerce S mengandung hidrokuinon serta mengetahui apakah hasil kadar memenuhi persyaratan BPOM.
Metode Penelitian : Analisis menggunakan 7 sampel yang diperoleh dari ecommerce S dengan kriteria tidak berizin BPOM, klaim memutihkan, memiliki harga <Rp.26.000, serta memiliki peminat dan ulasan berkisar 50-2000 pelanggan. Sampel dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif spektrofotometri UV-Vis.
Hasil Penelitian : Berdasarkan hasil analisis kualitatif dan kuantitatif menunjukan semua sampel positif mengandung hidrokuinon dengan perolehan kadar sebesar A=0,01502 ± 0,0000645%, B= 0,004160 ± 0,00001125%, C= 0,020748 ± 0,0000505%, D= 0,36847 ± 0,0004293%, E= 0,06118 ± 0,00021%, F= 0,06696 ± 0,000416% dan G= 0,038652 ± 0,0001132%.
Kesimpulan : Berdasarkan hasil analisis kualitatif dan kuantitatif semua sampel positif mengandung hidrokuinon. Namun perlu dipastikan kembali dengan metode yang lebih spesifik seperti HPLC.