Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Asuhan Komplementer Pada Balita Stunting Di Desa Ngalang Gunung Kidul

Latar belakang: Pertumbuhan dan perkembangan saat balita berlangsung cepat dan kemudian akan menjadi penentu bagi periode yang selanjutnya. Gangguan pertumbuhan akibat gizi yang kurang disebut dengan pendek atau stunting. Terdapat beberapa langkah atau strategi yang dapat dilakukan untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan balita stunting. Salah satu strategi tersebut yaitu dengan menerapkan asuhan komplementer secara berkala yang diberikan kepada balita stunting seperti pemijatan, pemberian daun kelor, temulawak, sari kacang hijau, dan telur omega.
Tujuan: Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang asuhan komplementer pada balita stunting di Desa Ngalang Gunung Kidul.
Metode: Penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Sampel yang diambil sebanyak 6 responden dengan menggunakan teknik purposive sampling dan uji validasi menggunakan expert judgement, teknik pengumpulan
data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara. Untuk menganalisis data menggunakan analisis data interaktif (Miles n’ Huberman).
Hasil: Hasil pada penelitian ini terdapat 6 ibu yang memiliki balita stunting dengan pengetahuan dan pemahaman yang baik dalam meningkatkan pertumbuhan balita stunting dan tidak terdapat hambatan yang signifikan dalam melakukan asuhan tersebut. Informan sudah mengetahui bagaimana cara untuk meningkatkan pertumbuhan balita stunting dengan terapi non farmakologi berupa asuhan komplementer yaitu dengan pemijatan pada balita, pemberian daun kelor, pemberian temulawak, pemberian bubur kacang hijau, dan pemberian telur omega. Serta terdapat faktor yang mempengaruhi ibu dalam meningkatkan pertumbuhan balita stunting yaitu faktor internal juga eksternal.
Kesimpulan: Terdapat gambaran pengetahuan ibu yang baik mengenai asuhan komplementer dalam meningkatkan pertumbuhan balita stunting di Desa Ngalang Gunung Kidul.