Deah Rama Anuggrah, - and Adlia Nur Zhafarina, - (2024) Penegakan Hukum Terhadap Pelaku Perusakan Cagar Budaya di Jalur Timboa Gunung Merbabu Menurut UU No. 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya. Diploma thesis, Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
Judul_202302026_Deah Rama Anuggrah_S1 Hukum.pdf
Download (147kB)
Abstrak_202302026_Deah Rama Anuggrah_S1 Hukum.pdf
Download (178kB)
BAB I_202302026_Deah Rama Anuggrah_S1 Hukum.pdf
Download (230kB)
BAB II_202302026_Deah Rama Anuggrah_S1 Hukum.pdf
Restricted to Registered users only
Download (242kB)
BAB III_202302026_Deah Rama Anuggrah_S1 Hukum.pdf
Download (210kB)
BAB IV_202302026_Deah Rama Anuggrah_S1 Hukum.pdf
Download (258kB)
BAB V_202302026_Deah Rama Anuggrah_S1 Hukum.pdf
Download (83kB)
Daftar Pustaka_202302026_Deah Rama Anuggrah_S1 Hukum.pdf
Download (117kB)
Lampiran_202302026_Deah Rama Anuggrah_S1 Hukum.pdf
Restricted to Registered users only
Download (524kB)
Plagiarisme_202302026_Deah Rama Anuggrah_S1 Hukum.pdf
Download (2MB)
Abstract
Perusakan cagar budaya di Jalur Timboa Gunung Merbabu terus terjadi dari waktu ke waktu. Padahal Pasal 105 Undang-Undang No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya telah secara jelas mengatur mengenai tindak pidana perusakan cagar budaya. Namun pelaku perusakan cagar budaya hanya dikenakan sanksi
administratif. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan pertanggungjawaban pidana bagi pelaku perusakan cagar budaya beserta penegakan hukum dalam perkara perusakan cagar budaya di Jalur Timboa Gunung Merbabu. Penelitian ini merupakan Penelitian Normatif-Empiris, dengan pendekatan undang-undang dan pendekatan kasus dan menggunakan data primer dan sekunder, yang kemudian diolah melalui analisis data. Pertanggungjawaban tindak pidana perusakan cagar budaya di Timboa tidak sampai ke pengadilan karena tidak adanya laporan dari masyarakat. Padahal di daerah lain penyelesaianya sampai di pengadilan.Selain itu penegakan hukum di Timboa juga dipengaruhi oleh minimnya pengetahuan
masyarakat akan pelindungan hukum cagar budaya, serta masih kentalnya budaya Jawa yang mengutamakan prosedur penyelesaian konflik dengan musyawarah. Pertanggungjawaban tindak pidana perusakan cagar budaya di Timboa tidak sampai
ke pengadilan karena hanya diberikan sanksi administratif. Kemudian penegakan hukum di Timboa dipengaruhi oleh faktor masyarakat beserta budayanya.
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Subjects: | K Law > K Law (General) |
| Divisions: | Faculty of Law, Arts, Social Sciences, and Economy > School of Law |
| Depositing User: | Mrs Tiara DP |
| Date Deposited: | 06 Aug 2025 08:20 |
| Last Modified: | 06 Aug 2025 08:20 |
| URI: | https:///id/eprint/3543 |
