Pengaruh Pajak Restoran, Pajak Hotel, Pajak Hiburan, Dan Pajak Bumi Bangunan Perdesaan Dan Perkotaan (PBB-P2) Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sleman Tahun 2018-2022

Piutang pajak yang tidak terealisasikan menyebabkan penerimaan PAD dari sektor pajak daerah belum optimal. Berdasarkan asas desentralisasi otonomi daerah memberikan wewenang terhadap pemda untuk memaksimalkan potensi pajak restoran, pajak hotel, pajak hiburan, dan PBB-P2 yang terdapat di Kab. Sleman yang dapat kita ketahui sektor tersebut terdapat potensi yang signifikan jika dilihat dari jumlah wajib pajaknya. Tujuan dari penelitian adalah guna mengetahui apakah pajak restoran, pajak hotel, pajak hiburan, dan PBB-P2 berpengaruh signifikan terhadap PAD Kab. Sleman tahun 2018-2022. Jenis penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif melalui pengumpulan data berupa dokumentasi yaitu data penerimaan pajak restoran, pajak hotel, pajak hiburan, dan PBB-P2 serta PAD tahun 2018-2022. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersifat time series.
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan uji hipotesis secara parsial menunjukan bahwa variabel pajak restoran tidak berpengaruh signifikan terhadap PAD Kab. Sleman tahun 2018-2022. Variabel pajak hotel tidak berpengaruh signifikan terhadap PAD Kab. Sleman tahun 2018-2022. Variabel pajak hiburan tidak berpengaruh signifikan terhadap PAD Kab. Sleman tahun 2018-2022. Variabel PBB-P2 berpengaruh signifikan terhadap PAD Kab. Sleman tahun 2018-2022. Hasil uji hipotesis secara simultan menunjukan bahwa variabel pajak restoran, pajak hotel, pajak hiburan, dan PBB-P2 berpengaruh signifikan terhadap PAD Kab. Sleman tahun 2018-2022 dengan hasil Uji Adjusted R Square menunjukan bahwa kontribusi dari pajak restoran, pajak hotel, pajak hiburan, dan PBB-P2 sebesar 41,3% terhadap PAD Kab. Sleman tahun 2018-2022.