Analisis Kesiapan Pemerintah Kota Yogyakarta Dalam Menghadapi Kejahatan Siber Dengan Menggunakan Model Digital Forensic Readiness Index (DiFRI)

Latar Belakang: Dalam konteks dunia digital yang terhubung erat dan perkembangan teknologi yang cepat, risiko seperti pencurian data, penipuan online, serangan malware, dan sabotase sistem komputer dapat berdampak serius terhadap
keamanan nasional dan stabilitas sosial. Mengatasi tantangan ini memerlukan kerja sama internasional yang kuat, penguatan penegakan hukum, dan harmonisasi hukum internasional untuk melindungi individu, organisasi, dan masyarakat dari ancaman kejahatan siber.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesiapan Pemerintah Kota Yogyakarta dalam menghadapi kejahatan siber dengan model Digital Forensic Readiness Index (DiFRI), dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesiapan serta rekomendasi akan diberikan untuk memperkuat sistem keamanan siber berdasarkan temuan analisis.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuesioner yang akan mengumpulkan data terkait kebijakan keamanan informasi, infrastruktur teknologi, sumber daya manusia, dan prosedur forensik digital. Analisis data dilakukan dengan pendekatan deskriptif dan interpretative.
Hasil: Kesiapan forensik digital Pemerintah Kota Yogyakarta dinilai cukup baik dengan nilai DiFRI 74,59028%.. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan meliputi strategi, kebijakan, teknologi, respons forensik digital, pengendalian
risiko, dan aspek legalitas. Strategi yang direkomendasikan mencakup pembentukan tim pengawasan khusus, evaluasi rutin, pelatihan, edukasi, serta pembaruan sistem forensik digital untuk meningkatkan kesiapan menghadapi tantangan keamanan siber.
Kesimpulan: Secara keseluruhan, meskipun terdapat beberapa area yang memerlukan perbaikan, Pemerintah Kota Yogyakarta telah menunjukkan kesiapan yang cukup dalam menghadapi kejahatan siber melalui implementasi kebijakan, prosedur, dan teknologi yang sesuai.