Usulan Perbaikan Produktivitas Pada Departemen Produksi Di PT XYZ

Latar Belakang: Masalah produktivitas yang signifikan terlihat dari penurunan target dan capaian produksi yang tidak mencapai batas minimal perusahaan sebesar 90%. Faktor-faktor seperti berkurangnya jam kerja dan tingginya tingkat produk yang ditolak (reject) berdampak langsung pada efisiensi produksi, mengakibatkan output yang tidak konsisten dan di bawah standar yang diharapkan. Kondisi ini
menunjukkan adanya hambatan serius dalam proses produksi yang memerlukan perhatian lebih lanjut untuk memastikan peningkatan produktivitas di masa depan.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi indikator produktivitas di departemen produksi PT XYZ, menghitung nilai produktivitas, menganalisis faktor pengaruh dengan Fishbone Diagram, dan memberikan rekomendasi perbaikan untuk meningkatkan produktivitas.
Metode Penelitian: Metode yang digunakan mencakup model OMAX untuk evaluasi kinerja, AHP digunakan untuk memberi bobot pada matriks OMAX, Fishbone Diagram untuk analisis faktor pengaruh, dan FMEA untuk mengevaluasi merancang langkah perbaikan.
Hasil: Pengukuran produktivitas mencakup penggunaan bahan baku, jam kerja, tenaga kerja, dan tingkat reject produk. November menunjukkan penggunaan kulit terbaik dengan skor 10, sementara rata-rata bulan lainnya adalah 2,5976. Jam kerja optimal tercatat pada Januari dan Desember dengan nilai 7,3340 dan 10, rata-rata 3,5188. Produktivitas tenaga kerja tertinggi di Januari dengan nilai 10, rata-rata bulanan 3,9832. Indikator reject terendah tercatat di April. Masalah kulit berjamur, kulit tipis, dan salah potong mempengaruhi produktivitas. Rekomendasi perbaikan meliputi pelatihan, adopsi teknologi terbaru, pemeliharaan preventif, manajemen kualitas, dan insentif karyawan.
Kesimpulan: Produktivitas diukur dari penggunaan bahan baku, jam kerja, tenaga kerja, dan tingkat reject produk. Analisis menunjukkan variasi performa, dengan November dan Januari mencapai nilai tertinggi. Kulit berjamur, tipis, dan salah
potong mempengaruhi produktivitas. Rekomendasi perbaikan mencakup pelatihan, teknologi baru, pemeliharaan, manajemen kualitas, dan insentif karyawan.