Dashboard Visual Data Pernikahan Dibawah Umur Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kepil Melalui Pendekatan Analisis Data

Latar Belakang: Pernikahan di bawah umur merupakan fenomena yang sering terjadi di beberapa wilayah, baik dalam lingkup nasional maupun global
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas dan mendalam mengenai proses pernikahan di KUA Kepil dengan memanfaatkan analisis data. Melalui penggunaan teknik-teknik visualisasi data yang modern, diharapkan dashboard ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada pembaca tentang tren, pola, dan karakteristik pernikahan di wilayah tersebut.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode ETL (Extraction, Transform, dan Load) untuk mengumpulkan, mengolah, dan memuat data pernikahan dari KUA Kepil. Selanjutnya, metode UCD (User Centered Design) digunakan dalam perancangan dashboard, yang memusatkan kebiasaan pengguna sebagai dasar dalam pembentukan sistem.
Hasil: Penelitian ini menemukan bahwa 21,48% dari total pernikahan di Kecamatan Kepil melibatkan pasangan yang belum mencapai usia minimum sesuai dengan undang-undang. Dengan menggunakan data dari Kantor Urusan Agama (KUA) setempat, penelitian ini berhasil membuat dashboard interaktif yang menampilkan tren pernikahan di bawah umur per bulan. Dashboard ini mengungkap pola musiman dan fluktuasi yang terjadi, serta membantu mengidentifikasi faktor sosial,
ekonomi, dan budaya yang mempengaruhi tren tersebut. Informasi yang diperoleh dari penelitian ini dapat digunakan oleh pemerintah dan lembaga terkait untuk merancang kebijakan dan program intervensi yang lebih efektif dalam mencegah pernikahan di bawah umur.
Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa pernikahan di bawah umur merupakan isu yang signifikan di Kecamatan Kepil, dengan persentase yang cukup tinggi. Dashboard yang dibuat berhasil memberikan gambaran yang jelas tentang tren dan pola pernikahan di bawah umur, membantu dalam mengidentifikasi faktorfaktor yang mempengaruhinya. Dengan informasi ini, diharapkan langkah-langkah preventif yang lebih efektif dapat diambil oleh pemerintah dan pihak terkait untuk mengurangi insiden pernikahan di bawah umur dan melindungi hak-hak anak.