HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN EFIKASI DIRI PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SLEMAN YOGYAKARTA

Latar Belakang: Pasien diabetes melitus tipe 2 memiliki kemampuan untuk memantau kadar glukosa secara mandiri. Kemampuan tersebut dapat meningkatkan efikasi diri pasien. Meningkatkan efikasi diri pasien dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu pengalaman keberhasilan, pengalaman pasien lain, persuasi sosial, keadaan fisiologis, dan emosional. Dalam meningkatkan motivasi pasien perlu adanya dukungan sosial yang bisa didapatkan pasien dari keluarga, teman, dan tenaga kesehatan.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan efikasi diri pasien diabetes melitus tipe 2 di poliklinik penyakit dalam Rumah Sakit Umum Daerah Sleman Yogyakarta.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif non eksperimental dengan rancangan cross-sectional. Jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 40 responden dengan teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Menggunakan kuesioner Social Support Scale for Self-care in Middle-Aged with Type II Diabetes (S4-MAD) dan Diabetes Management Self-Efficacy Scale (DMSES) UK. Analisis statistik menggunakan uji korelasi Somers’d .
Hasil: Hasil analisis statistik menggunakan uji korelasi Somers’d menunjukan bahwa nilai p value sebesar 0,000 (p value <0,005), artinya terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan efikasi diri pada pasien diabetes melitus tipe 2 di RSUD Sleman Yogyakarta, dengan keeratan hubungan sebesar r=0,786.
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan sosial dengan efikasi diri pada pasien diabetes melitus tipe 2 di poliklinik penyakit dalam Rumah Sakit Umum Daerah Sleman Yogyakarta.