Luluk Nurjanah, - and Nofran Putra Pratama, - (2021) Pengaruh Perbedaan Pelarut dalam Ekstraksi Herba Seledri (Apium graveolens L.) Terhadap Aktivitas Peredaman Radikal Bebas DPPH. Masters thesis, Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
Judul_2517060_Luluk Nurjanah_Farmasi.pdf
Download (358kB)
Abstrak_2517060_Luluk Nurjanah_Farmasi.pdf
Download (19kB)
Bab 1_2517060_Luluk Nurjanah_Farmasi.pdf
Download (22kB)
Bab 2_2517060_Luluk Nurjanah_Farmasi.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (114kB)
Bab 3_2517060_Luluk Nurjanah_Farmasi.pdf
Download (79kB)
Bab 4_2517060_Luluk Nurjanah_Farmasi.pdf
Download (214kB)
Bab 5_2517060_Luluk Nurjanah_Farmasi.pdf
Download (12kB)
Daftar Pustaka_2517060_Luluk Nurjanah_Farmasi.pdf
Download (51kB)
Lampiran_2517060_Luluk Nurjanah_Farmasi (2).pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Abstract
Latar Belakang: Penurunan fungsi fisiologis dipengaruhi oleh usia dan penyakit
degeneratif. Penyakit degeneratif dapat disebabkan oleh radikal bebas. Penetralan radikal
bebas dapat dilakukan dengan pemberian antioksidan. Namun, antioksidan sintetik
banyak menyebabkan efek samping sehingga diperlukan antioksidan alami dari bahan
alam. Seledri (Apium graveolens L.) merupakan antioksidan alami yang dapat digunakan
karena seledri mengandung senyawa flavonoid.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui pengaruh perbedaan pelarut etanol 96%, etil
asetat, dan n-heksan dalam ekstraksi herba seledri terhadap aktivitas peredaman radikal
bebas 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH).
Metode Penelitian: Herba seledri diekstraksi menggunakan metode maserasi untuk
mendapatkan ekstrak etanol 96%, etil asetat, dan n-heksan. Ekstrak kemudian diuji
aktivitas peredaman radikal bebas dengan metode peredaman radikal bebas 1,1-difenil-2-
pikrilhidrazil (DPPH) menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Prinsip metode DPPH
adalah suatu atom hidrogen yang besrikatan dengan radikal bebas maka menyebabkan
radikal bebas menjadi non radikal.
Hasil Penelitian: Ekstrak etanol 96% herba seledri memiliki aktivitas antioksidan
tertinggi dengan nilai IC50 sebesar 4,084 µg/mL, diikuti etil asetat 15,250 µg/mL, dan nheksan 28,206 µg/mL.
Kesimpulan: Ketiga pelarut dapat dikategorikan sangat aktif.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Perbedaan Pelarut, Ekstraksi Herba Seledri, Aktivitas Peredaman Radikal Bebas DPPH |
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Medicine |
Depositing User: | Erna Fitri Widayati |
Date Deposited: | 16 Apr 2023 22:05 |
Last Modified: | 22 Jan 2024 07:24 |
URI: | https:///id/eprint/756 |