Asuhan Kebidanan Berkesinambungan Pada Ny S Umur 23 Tahun Primigravida Di PMB Ummi Latifah Bantul Yogyakarta

Latar belakang : Penurunan AKI (Angka Kematian Ibu) dan AKB (Angka Kematian Bayi) masih menjadi prioritas program kesehatan di Indonesia. Salah satu penyebab meningkatnya Angka Kematian Ibu adalah ibu hamil dengan usia >35 tahun dan mempunyai jarak kehamilan terlalu jauh sehingga dapat menyebabkan komplikasi seperti perdarahan pada persalinan karena otot rahim tidak berkontraksi dengan baik. Upaya penanganan pada kehamilan dengan resiko tinggi yaitu memberikan konseling dan melakukan ANC terpadu. Asuhan yang diberikan diharapkan mampu meningkatkan mutu kualitas pelayanan kebidanan pada ibu dan bayi sehingga dapat mengurangi terjadinya AKI dan AKB.
Tujuan : Memberikan asuhan berkesinambungan mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, BBL dan neonatus di BPM Ummi Latifah Bantul Yogyakarta sesuai dengan standar pendekatan manajemen kebidanan.
Metode : Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, penelaah studi kasus (Case Study)
Hasil : Telah dilakukan asuhan kebidanan secara berkesinambungan mulai dari kehamilan sampai nifas dan BBL. Asuhan kehamilan yang diberikan pada Ny S sebanyak 4 kali, hasil pengkajian awal didapatkan Ny. S termasuk dalam faktor
resiko karena ibu hamil dengan obesitas. Pada kunjungan kedua ibu tidak ada keluhan dan diberikan asuhan komplementer senam hamil pada ibu yang bertujuan untuk mengatur stress ibu, memberikan perasaan bahagia dan nyaman serta dapat melenturkan dan menguatkan otot- otot panggul sehingga mempermudah persalinan. Persalinan dilakukan di RS PKU Muhammadiyah secara normal bayi lahir pada pukul 16.33 WIB dengan BB: 3000 gram, PB: 47 cm, LK: 34 cm, bayi menangis kuat, gerakan aktif, tonus otot kuat, kulit kemerahan. Kunjungan neonatus dilakukan sebanyak 3 kali di BPM, tidak ditemukan masalah, pada kunjungan ke 3 diberikan asuhan komplementer pijat bayi yang bertujuan membuat kenaikan berat badan bayi dan mengoptimalkan proses pertumbuhan bayi. Kunjungan nifas dilakukan sebanyak 3 kali di BPM, pada saat awal nifas ibu tidak ditemukan masalah, pada kunjungan kedua diberikan asuhan komplementer pijat
oksitosin untuk memperlancar ASI.
Kesimpulan : Asuhan kebidanan secara berkesinambungan dari kehamilan persalinan, nifas dan bayi baru lahir sudah dilakukan dengan standar pelayanan kebidanan.