Asuhan Kebidanan Berkesinambungan pada Ny D Umur 35 Tahun Multipara di PMB Mei Muhartati Kabupaten Sleman

Latar belakang : Salah satu penyebab dari angka kematian ibu dan bayi karena adanya penyakit penyerta yang terjadi selama kehamilan seperti preeklamsia, anemia, dan asma. Penyakit penyerta yang terjadi selama kehamilan apabila tidak segera ditangani ketika bersalin maka dapat berpengaruh dan mengancam keselamatan ibu dan bayinya. Penyakit asma dalam kehamilan merupakan penyakit yang mengganggu jalan napas dan berpotensi serius menimbulnya komplikasi seperti prematuritas, peningkatan insidensi seksio cesarea. Upaya
penanganan pada kehamilan dengan asma yaitu memberikan konseling, untuk melakukan senam pernafasan, menjauh dari asap rokok, istirahat yang cukup serta menganjurkan untuk ANC terpadu dan peran kolaborasi dengan dokter spesialis
kandungan.
Tujuan : Memberikan asuhan berkesinambungan mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, BBL dan neonatus di PMB Mei Muhartati Sleman sesuai standar dengan pendekatan manajemen kebidanan.
Metode : Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, penelaah studi kasus (Case Study).
Hasil : Telah dilakukan asuhan kebidanan secara berkesinambungan mulai dari kehamilan sampai nifas dan BBL. Asuhan kehamilan yang diberikan pada Ny D sebanyak 4 kali, hasil pengkajian awal didapatkan Ny. D termasuk dalam resiko
tinggi karena hamil dengan riwayat penyakit penyerta pada kehamilanya yaitu Asma, pada kunjungan kedua Ny D mengeluh kadang sesek kemudian diberikan asuhan komplementer yoga pada ibu hamil yang bertujuan untuk mengurangi keluhan sesak nafas dan membantu menyeimbangkan postur tubuh dan meningkatkan kapasitas paru-paru. Persalinan dilakukan di Rumah Sakit secara SC dengan diagnose fetal distress dan KPD tindakan operasi pada pukul 06.27 sampai 07.10 bayi lahir dengan BB: 2780 gram, PB: 47 cm, LK:32 cm bayi menangis kuat ,gerakan aktif, tonus otot kuat. Kunjungan neonatus dilakukan sebanyak 4 kali secara langsung dan 1 kali Via Whatsapp tidak ditemukan masalah, pada kunjungan ke 4 diberikan asuhan komplementer pijat bayi yang bertujuan kenaikan berat badan bayi dan mengoptimalkan proses pertumbuhan bayi. Kunjungan nifas dilakukan sebanyak 4 Kali secara langsung dan 1 kali Via Whatsapp pada tanggal 21 Ny D mengeluh ASI tidak lancar di saran kan untuk tetap di berikan agar merangsang pengeluaran ASI (Via Whatsapp), pada
kunjungan kedua diberikan asuhan komplementer pijat oksitosin dengan melibatkan keluarga Ny. D yaitu suami.
Kesimpulan: Asuhan kebidanan secara berkesinambungan dari kehamilan persalinan, nifas, dan bayi baru lahir sudah dilakukan dengan standar pelayanan kebidanan.