ASUHAN KEBIDANAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY W UMUR 17 TAHUN PRIMIGRAVIDA DI PMB BEKTI SRI ASTUTI LENDAH KULON PROGO

Latar belakang : Faktor penyebab tidak langsung kematian ibu hamil yaitu 4T (Terlalu muda, Telalu tua, Terlalu sering melahirkan, Terlalu dekat jarak kelahiran). Terlalu muda saat hamil merupakan resiko tinggi kehamilan karena dapat mengakibatkan persalinan dengan tindakan, bayi dengan BBLR, gangguan kesehatan pada bayi, dan bayi dengan kurang gizi. Program pemerintah untuk mengurangi angka kematian ibu yang dapat dilakukan oleh bidan yaitu asuhan berkesinambungan atau Continuity of Care (COC), yaitu merupakan asuhan berkesinambungan mulai dari masa kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir.
Tujuan : Memberikan asuhan kebidanan bekesinambungan mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir di PMB Bekti Sri Astuti Lendah Kulon Progo sesuai standar pelayanan kebidanan dengan pendekatan manajemen kebidanan.
Metode : Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, studi kasus (Case Study).
Hasil : Telah dilakukan asuhan kebidanan secara berkesinambungan mulai dari kehamilan samapi bayi baru lahir. Kunjungan kehamilan dilakukan sebanyak 5 kali, dari hasil pengkajian awal didapatkan Ny. W termasuk dalam resiko tinggi kehamilan karena hamil pada usia terlalu muda, namun pada kehamilan Ny. W dalam batas normal, pada kunjungan kelima memberikan asuhan komplementer yoga pada ibu hamil yang bertujuan untuk mengurangi kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan. Ny. W bersalin pada tanggal 6 Mei 2019, kala I berlangsung selama 16 jam, ibu mengeluh nyeri kemudian diberikan teknik relaksasi untuk mengurangi nyeri, kala II 24 menit, Kala III selama 10 menit, dan kala IV selama 2 jam. Bayi lahir spontan normal pada pukul 10.56 WIB menangis kuat, kulit kemerahan, tonus otot baik, BB 2800 gram, dan PB 48 cm. Kunjungan neonatus dilakukan sebanyak 3 kali dan tidak ditemukan masalah, pada kunjungan kedua diberikan asuhan komplementer pijat bayi yang bertujuan agar bayi tenang dan menambah berat badan bayi . Kunjungan nifas dilakukan sebanyak 3 kali dan tidak terdapat masalah. Pada kunjungan nifas ketiga, Ny. W memilih untuk menggunakan kontrasepsi IUD.
Kesimpulan : Asuhan kebidanan secara berkesinambungan dari kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir sudah dilakukan dengan standar pelayanan kebidanan.