ASUHAN KEBIDANAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY W UMUR 38 TAHUN GRANDEMULTIPARA DI KLINIK PRATAMA WIDURI SLEMAN YOGYAKARTA

Latar belakang: Kondisi “4T” dapat menyebabkan ibu hamil menjadi berisiko tinggi, Paritas mempunyai andil besar terhadap kemungkinan terjadinya perdarahan post partum, wanita hamil >35 tahun juga dianggap berisiko untuk mengalami preeklampsi, dan jarak kehamilan yang <2 tahun menyebabkan endometrium menjadi cacat. Hal tersebut merupakan faktor penyebab terjadinya kematian ibu. Untuk mengurangi risiko terjadinya komplikasi tersebut pada kehamilan diperlukan asuhan kebidanan secara berkesinambungan. Asuhan kebidanan secara berkesinambungan yaitu kegiatan pendampingan ibu mulai dari kehamilan sampai masa nifas selesai.
Tujuan: Memberikan asuhan kebidanan berkesinambungan pada Ny. W umur 38 tahun Grandemultipara di Klinik Pratama Widuri.
Metode: Penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus.
Hasil: Asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny. W dimulai dari umur kehamilan 24 minggu 4 hari sampai KF3. Asuhan kehamilan pada Ny. W dilakukan sebanyak 10x. Pada masa kehamilan ibu mengalami anemia di TM III (Hb 9,8 gr%), kemudian diberikan asuhan komplementer jus alpukat diminum 1
hari 1 gelas. Dalam waktu 1 bulan kadar Hb ibu mengalami peningkatan menjadi 13 gr% di TM III. Selama masa kehamilan Ny. W mengalami anemia ringan, namun masalah Ny. W sudah teratasi. Pada tanggal 02 Mei 2019 persalinan berlangsung secara normal di Klinik Pratama Widuri. Bayi lahir normal pukul 05.50 WIB, BB 3.000 gram, PB 50 cm. Kunjungan nifas dilakukan 3x, penulis telah memberikan KIE tentang KB pada kunjungan ke-3 dan didapati Ny. W tidak ingin menggunakan KB, penulis telah memberikan KIE tentang KB, namun belum berhasil. Asuhan kebidanan neonatus dilakukan sebanyak 3x dan berjalan normal.
Kesimpulan: Asuhan kebidanan berkesinambungan yang telah dilakukan pada Ny. W dari masa kehamilan hingga nifas semua sesuai dengan standar pelayanan kebidanan, namun Ny. W belum menggunakan KB dan KIE yang diberikan penulis belum berhasil. Diharapkan bidan dalam memberikan asuhan kebidanan
berkesinambungan lebih meningkatkan konseling sesuai dengan kebutuhan pasien.