Hubungan Body Shaming terhadap Kesehatan Mental pada remaja usia sekolah di SMP Negeri 2 Ngaglik

Latar belakang : Body shaming atau mempermalukan bentuk tubuh bukan lagi menjadi hal yang baru di Indonesia. Kata body shaming ini berasal dari dua suku kata dimana body yang artinya tubuh, sedangkan shaming yang artinya mempermalukan.
Tujuan : Diketahui hubungan body shaming dengan kesehatan mental remaja usia sekolah di SMP N 2 Ngaglik
Metode : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Metode deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan suatu fenomena.
Hasil : Hasil penelitian ini menunjukan mayoritas usia responden rata-rata berusia 13 tahun dengan jumlah siswa-siswi 37 orang dengan presentase 44,0 %. Hasil penelitian
ini menunjukan mayoritas jenis kelamin sebagian besar berjenis kelamin perempuan dengan jumlah siswa-siswi 49 orang dengan presentase 58,3 %.
Kesimpulan : Sebanyak 43 siswa SMP Negeri 2 Ngaglik mempersepsikan body shaming dalam kategori tinggi dengan presentase 51,2 %. Ditemukan 46 siswa SMP Negeri 2 Ngaglik paling banyak memiliki tingkat kesehatan mental pada kategori tinggi dengan persentase 54,8%. Ada hubungan yang signifikan antara body shaming dengan kesehatan mental remaja SMP Negeri 2 Ngaglik Sleman Yogyakarta.