Hubungan Lingkungan Sekolah Dengan Perilaku Merokok Pada Remaja Tunagrahita Di SLB Negeri 2 Yogyakarta

Latar Belakang: Perilaku merokok semakin populer belakangan ini termasuk di kalangan remaja. Remaja awal biasanya mudah terpengaruh, suka meniru dan mencoba karena adanya dorongan dan dukungan dari lingkungan sekitar mereka seperti lingkungan sekolah dan lingkungan keluarga, sama halnya dengan remaja disabilitas tunagrahita. Kondisi remaja yang berperilaku merokok dapat merugikan diri sendiri dan orang lain yang berada di dekatnya. Efek negatif dari merokok dapat menyebabkan penyakit infeksi bronkus dan penyakit paru obstruktif.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan lingkungan sekolah dengan perilaku merokok pada remaja Tunagrahita di SLB Negeri 2 Yogyakarta.
Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, dengan desain korelasi menggunakan pendekatan Cross-Sectional. Pengambilan data dilakukan pada bulan April 2023. Sampel penelitian berjumal 30 siswa dengan teknik total sampling. Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner lingkungan sekolah dan kuesioner perilaku merokok. Analisa bivariat menggunakan uji lambda.
Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 14 siswa laki-laki (46,7) dan siswa perempuan sebanyak 16 siswa (53,3) menyatakan bahwa lingkungan sekolah berpengaruh 96,7% dan hampir seluruhnya positif merokok sebesar 83,3%. Hasil uji lamda diperoleh p value sebesar 0,000.
Kesimpulan: Terdapat hubungan lingkungan sekolah dengan perilaku merokok pada remaja tunagrahita di SLB Negeri 2 Yogyakarta.