Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Pada Perempuan dengan Polycystic Ovary Sindrome (PCOS)

Latar belakang: Polycystic ovary syndrome (PCOS) atau yang biasa disebut dengan polikistik ovarium adalah salah satu kelainan hormonal yang sering terjadi oleh wanita remaja maupun wanita subur di dunia. PCOS ditandai dengan adanya
gangguan siklus menstruasi dan kadar hormon androgen (hormon pria) pada wanita tersebut lebih tinggi. Wanita dengan PCOS memiliki stress emosianal 3-5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan wanita tanpa PCOS. Hal ini dapat memengaruhi kualitas hidup wanita dengan PCOS. Namun, kualitas hidup wanita dengan PCOS ini dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya yaitu dukungan keluarga.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pada perempuan dengan polycystic ovary syndrome (PCOS).
Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bersifat analitif korelasi dengan studi cross-sectional. Sampel pada penelitian ini sebanyak 42 responden yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping, pada bulan Juni 2023. Alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner dukungan keluarga dan kuesioner PCOS-QOL. Pengolahan data bivariat menggunakan uji Spearman rank.
Hasil: Hasil analisis dukungan keluarga dalam penelitian ini dukungan sedang dan dukungan tinggi memiliki persentase yang sama yaitu 42,9%, sedangkan kualitas hidup tinggi dengan persentase 54,8%. Analisis uji Spearman rank diperoleh nilai
p= 0,004 (p < 0,05) dan nilai koefisien korelasi sebesar 0,430.
Kesimpulan: Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup pada perempuan dengan polycystic ovary syndrome (PCOS). Korelasi bersifat sedang dan memiliki arah yang positif berarti semakin baik dukungan keluarga semakin
tinggi kualitas hidup.