Pengaruh Media Animasi Terhadap Praktik Cuci Tangan Pakai Sabun Pada Anak di SDN Banguntapan

Latar Belakang: Di Indonesia pada tahun 2018 kategori anak usia 10 tahun atau lebih memiliki prevalensi cuci tangan pakai sabun sebanyak 49,80% sedangkan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mencapai 52,3% dan kabupaten Bantul memiliki presentase 46,2%. Cuci tangan pakai sabun merupakan teknik dasar penting pencegahan penyebaran penyakit menular. Anak usia sekolah menjadi sasaran dalam edukasi ini karena usia rentan terhadap penyakit menular. Edukasi menggunakan
media animasi ini dilakukan sebagai upaya pencegahan penyakit sekaligus membentuk kebiasaan pola hidup bersih dan sehat pada anak.
Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh media animasi terhadap praktik cuci tangan pakai sabun pada anak di SDN Banguntapan
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain Pre Eksperimen menggunakan pendekatan One Group Pre Test- Post Test. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas 1-6 yang berjumlah 65 siswa dengan menggunakan teknik stratified random sampling. Praktik cuci tangan pakai sabun diukur menggunakan lembar observasi yang diisi oleh peneliti dan asisten peneliti sebelum dan sesudah edukasi menggunakan media animasi.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan antara pretest dan posttest. Hasil pretest menunjukkan bahwa sebagian kecil responden sebelum diberikan media animasi masuk dalam ketegori tidak terampil yaitu 25 responden (38,5%) kemudian setelah diberikan media animasi sebanyak 65 responden (100%) memiliki praktik cuci tangan pakai sabun
dalam ketgori terampil. Analisis data menggunakan uji McNemar, didapatkan hasil p 0,000 (p<0,05).
Kesimpulan: Adanya pengaruh praktik cuci tangan pakai sabun pada anak sebelum dan sesudah diberikan edukasi menggunakan media animasi.