Analisis Beban Kerja Di Unit Pendaftaran Rawat Jalan Pasca Pandemi Covid-19 Di Rumah Sakit Nur Hidayah Bantul

Latar Belakang: Pada saat ini efek pandemi Covid-19 terhadap kunjungan di Rumah Sakit sudah mulai kembali normal. Rumah Sakit sudah mulai mengalami peningkatan jumlah kunjungan yang sempat menurun pada saat pandemi berlangsung. Dengan adanya perubahan situasi ini perlu adanya sumber daya manusia yang cukup dalam sebuah organisasi. Maka diperlukannya perencanaan sumber daya manusia untuk menyesuaikan antara beban kerja dengan jumlah sumber daya manusia yang dimiliki. Perhitungan sumber daya manusia (SDM) di Rumah Sakit Nur Hidayah Bantul menggunakan Metode Ilyas dan belum menggunakan metode yang disarankan pemerintah saat ini yaitu metode ABK-Kes, dengan metode ABK-Kes peneliti dapat melihat sesuai atau tidak jumlah kebutuhan petugas pendaftaran rawat jalan pada saat pandemi dan pasca pandemi Covid-19.
Tujuan: Mengetahui jumlah kebutuhan SDMK bagian pendaftaran pasien rawat jalan berdasarkan beban kerja menggunakan metode ABK-Kes pada saat pandemi dan pasca pandemi Covid-19 di Rumah Sakit Nur Hidayah Bantul.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Hasil: Hasil dari perhitungan beban kerja menggunakan metode ABK-Kes kebutuhan petugas pendaftaran pasien rawat jalan pada saat pandemi berjumlah 6 orang dan pada pasca pandemi Covid-19 berjumlah 7 orang.
Kesimpulan: Dari hasil perhitungan beban kerja menggunakan metode ABK-Kes kebutuhan petugas pendaftaran pasien rawat jalan pada saat pandemi berjumlah 6 orang dan pada pasca pandemi Covid-19 berjumlah 7 orang. Sedangkan dalam perhitungan beban kerja rumah sakit menggunakan metode Ilyas dengan pendekatan demand didapatkan jumlah petugas pendaftaran rawat jalan yaitu 8 orang pada saat pandemi dan 9 orang pada pasca pandemi Covid-19. Dari hasil perhitungan tersebut, terlihat bahwa metode ABK-Kes menghasilkan jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih sedikit namun tetap efisien. Oleh karena itu, Rumah Sakit Nur Hidayah tidak perlu menambah jumlah tenaga kerja bagian pendaftaran rawat jalan. Sebaliknya, lebih baik mengurangi 2 jumlah tenaga
kerja agar lebih efisien.